Sumber :
- ANTARA FOTO/Syaiful Arif
VIVAnews
- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menurunkan status Gunung Kelud dari Awas (level IV) menjadi Siaga (level III), Kamis 20 Februari 2014,
Berdasarkan data aktivitas vulkanik yang direkam sejak Minggu, 14 Februari 2014 hingga hingga Kamis pagi tadi, sudah tidak ada gempa-gempa vulkanik dan tremor. Dengan kondisi ini, kemungkinan Gunung Kelud tidak akan erupsi lagi.
Selanjutnya, penanganan pemulangan pengungsi dan perbaikan rumah dan sarana prasarana akan dipimpin Gubernur Jawa Timur. Penanganan akan didampingi pemerintah pusat.
"Saya sampaikan terima kasih kepada Pemda Jatim, Pemda Kabupaten Kediri, Blitar, Malang, Jombang dan Kota Batu bersama TNI, Polri, unsur pusat, relawan dan masyarakat yang telah melakukan penanganan dengan kompak, memiliki solidaritas dan kesiapsiagaan tinggi," kata Syamsul Maarif.
Selain itu, guna membenahi sarana dan prasarana di Jawa Timur, gubernur telah mengalokasikan dana untuk penanganan hingga rehabilitasi dan rekonstruksi nantinya.
Menurut Gubernur Jawa Timur, Sukarwo, sudah mencairkan Rp100 miliar untuk penanganan perbaikan kerusakan fisik. Sementara Rp1 miliar telah disiapkan untuk belanja material.
Sementara untuk data kerusakan akan dilakukan verfikasi hingga Sabtu, 22 Februari 2014, secara berjenjang dari kelurahan, kecamatan dan Unibraw sebagai fasilitator.
Organisasi telah disusun dengan 3 cluster yaitu cluster pemulangan pengungsi yang dipimpin Wagub Jatim, cluster ketertiban masyarakat dipimpin Kapolda Jatim dan cluster perbaikan rumah dan sarpras oleh Pangdam Brawijaya.
"Rumah, air bersih dan listrik adalah prioritas utama. Hari Minggu akan dikerahkan material untuk perbaikan kerusakan. Senin atau Selasa akan dilakukan perbaikan fisik oleh TNI, Polri, SKPD dan relawan. Target dua minggu harus selesai semuanya," katanya. (adi)
Halaman Selanjutnya
"Saya sampaikan terima kasih kepada Pemda Jatim, Pemda Kabupaten Kediri, Blitar, Malang, Jombang dan Kota Batu bersama TNI, Polri, unsur pusat, relawan dan masyarakat yang telah melakukan penanganan dengan kompak, memiliki solidaritas dan kesiapsiagaan tinggi," kata Syamsul Maarif.