Mendagri: Banyak Orang Kehilangan Proyek Karena Saya

Gamawan Fauzi saat SBY Dianugerahi Lifetime Achievement Award
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
- Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi menyampaikan curahan hati di kampung halamannya, Padang, Sumatera Barat, Jumat 28 Maret 2014, dalam acara sosialisasi administrasi kependudukan dan Undang-undang Desa. Dia mengatakan susah mengurus negara ini karena banyak yang tidak mengerti hidup bernegara.


"
Panek kito mangurus negara iko
(lelah kita mengurus negara ini)," kata Gamawan sambil tertawa saat dia bercerita tentang perjuangannya menerapkan Kartu Tanda Penduduk Elektronik.


Dia mengatakan, media menyerangnya berminggu-minggu saat memulai program KTP Elektronik. Banyak yang mengatakan, e-KTP tidak punya chip. Padahal, chip KTP Elektronik terletak di bagian dalam, sehingga bisa bertahan.


"KTP ini yang pegang tidak hanya orang kaya. Ada petani, nelayan, tukang batu, dan seluruh masyarakat Indonesia. Karena itu dibuat sedemikian rupa agar bisa tahan lama," ujarnya.


Mensos Risma Sebut Belum Ada Laporan Kerusakan dampak Gempa 6,2 Magnitudo di Aceh
Kemudian, Gamawan kembali bilang, "Susah mengurus negara ini," ketika membahas banyaknya argumen masyarakat yang menolak agama dicantumkan di KTP.

8 Cara Dapat Uang Gratis dari TikTok, Bisa Langsung Cair!

Dia menambahkan, KTP Elektronik banyak fungsi seperti untuk mengidentifikasi mayat, teroris, penjahat, dan sebagainya. Hal itu bisa dilakukan dengan sidik jari dan mata.
Film Vina Capai 5,5 Juta Penonton, Produser Siapkan Bonus Istimewa untuk Keluarga Almarhumah!


Menurutnya, wajar banyak pihak yang menolak KTP Elektronik. "KTP sebelumnya harus diganti setiap lima tahun. KTP Elektronik bisa menghemat uang negara Rp4 triliun per lima tahun karena berlaku seumur hidup. Sehingga, banyak orang yang kehilangan proyek karena saya." (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya