Open House Makan Korban, Keluarga JK Minta Maaf

Korban Open House JK
Sumber :
  • tvOne/Muhammad Noer
VIVAnews -
Open house wakil presiden terpilih Jusuf Kalla di rumahnya di Jalan Haji Bau, Makassar, memakan satu korban jiwa akibat berdesakan di antara warga. Keluarga JK langsung menyambangi keluarga korban tewas di kediaman mereka.


JK diwakili oleh anaknya dan adik kandungnya yang mendatangi keluarga korban bernama Hadika. Remaja berusia 11 tahun warga Jalan Daeng Tantu, Kelurahan Rappokalling Barat itu, itu tewas setelah terjatuh dan terinjak-injak warga yang merangsek ke kediaman JK.


Keluarga JK meminta maaf atas insiden tersebut dan menyatakan menyatakan belasungkawa. Dalam kesempatan itu, keluarga JK juga memberikan santunan dan membiayai seluruh pemakaman korban. Pembiayaan juga ditanggung JK untuk delapan korban luka yang kini dirawat di Rumah Sakit Stella Maris Makassar.
PAN Nilai Wacana Prabowo Bentuk Presidential Club Bakal Sulit Diwujudkan


Hari Ini Hakim MA Gazalba Saleh Bakal Diadili di PN Jakpus
Sebelumnya juru bicara JK, Husain Abdullah mengatakan bahwa JK memberikan santunan sebesar Rp20 juta untuk keluarga Hadika.

Birthday Cafe Event Baekhyun Dikritik K-Netz, Kenapa?

Keluarga JK juga mendatangi para korban luka di rumah sakit. Umumnya korban luka adalah wanita remaja dan anak-anak. Mereka mengalami luka di bagian kaki dan tangan atau benturan akibat berdesak-desakan.


Para korban kehabisan nafas saat berdesakan. Di rumah sakit, mereka langsung diberikan oksigen. Kondisi mereka kini masih lemas.


Panitia open house mengaku telah berupaya semaksimal mungkin mengamankan jalannya acara tersebut. Namun tamu dan warga yang berjumlah belasan ribu membuat mereka kewalahan sehingga terjadilan insiden ini.


Sementara itu, Ketua Komisi IX DPR Ribka Tjiptaning mengatakan, gelaran open house merupakan sesuatu yang baik. Sayangnya, kegiatan tersebut tidak diiringi dengan proses keamanan yang mumpuni.


"Namanya acara untuk rakyat siapapun bisa datang. Namun, masalah pengaturan keamanannya saja yang kurang selektif," ujarnya di Posko Perjuangan Rakyat

Menteng, Jakarta, Selasa, 29 Juli 2014.


Namun begitu, lanjut Ning, ia yakin bahwa pihak Jusuf Kalla bisa bertanggung jawab atas kejadian tersebut, dan menyelesaikan tragedi itu sendiri.


(Muhammad Noer/TVOne Makassar/ita)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya