PDIP: Dilantik Saja Belum, Bagaimana Jokowi Naikkan BBM

Jokowi-JK-Bertemu-Petinggi-Partai
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Vitalis Yogi Trisna
VIVAnews -
Bikin Merinding, Momen Chen EXO Nyanyi dengan Iringan Tepuk Tangan Penggemar
Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan, Puan Maharani, mengatakan keputusan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) akan dilihat setelah Joko Widodo dan Jusuf Kalla resmi dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober mendatang.

Indonesia Menduduki Posisi Pertama dengan Perokok Laki-laki Terbanyak di Dunia

"Jadi tidak bisa bilang akan menaikkan, dilantik saja belum. Sekarang presidennya saja masih Pak SBY," ujar Puan di Gedung DPR, Jakarta, Jumat 29 Agustus 2014.
Kata Jonatan Christie Usai Indonesia Lolos Final Piala Thomas 2024


Ketua Fraksi PDIP itu mengatakan untuk mengembalikan APNB ke titik normal bukan berarti harus dengan cara menaikkan harga BBM. Namun, wacana membangun bangsa ke depan harus diperhatikan.


"Dalam artian kalau kami naikkan, bagaimana buat bangsa ini. Bukan berarti harus naik-harus naik," kata dia.


Putri Megawati Soekarnoputri ini enggan menanggapi terkait sikap PDIP yang sangat vokal menentang kenaikan harga BBM saat menjadi oposisi pemerintahan SBY-Boediono.


"Saya juga bingung kalau teman-teman mengatakan PDIP dulu menolak tapi sekarang menerima, presidennya saja masih yang sekarang," kata dia.


Sebelumnya, Presiden terpilih, Joko Widodo, mengaku terpaksa akan menaikkan harga BBM setelah dilantik 20 Oktober mendatang. Hal itu dilakukan supaya mengurangi defisit anggaran pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).


Jokowi berharap ketika dia memimpin, defisit APBN semakin berkurang. Jika pada APBN 2015 defisit anggaran Rp257,57 triliun atau 2,32 persen dari produk domestik bruto, Jokowi jadi menaikkan harga BBM. [Baca selengkapnya ]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya