Kapolda Maluku Bantah Kabar Mengamuk di Kantor Imigrasi Ambon

Menkumham resmikan kantor imigrasi
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
Jalan Terjal Cristian Gonzales Demi Membela Timnas Indonesia
- Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Maluku, Brigadir Jenderal Polisi Murad Ismail, membantah kabar bahwa ia mengamuk di Kantor Imigrasi Ambon, kemarin siang. Menurut Kapolda, hal yang terjadi hanya marah karena kecewa proses berbelit-belit pengurusan paspor untuk anaknya.

5 Potret Nayunda Nabila, Biduan Cantik yang Terseret Kasus Korupsi Eks Mentan SYL

"Ya, kalau marah, saya marah sekali. Terlalu berbelit-belit, harus begini, harus begitu. Saya saja (Kapolda) merasa demikian, bagaimana lagi masyarakat kecil nanti yang mengurus paspor. Padahal saya sudah bayar juga," kata Kapolda dikonfirmasi
Brasil Tunda Kirim Kendaraan Lapis Baja ke Israel Senilai Rp 2,3 Triliun, Ini Alasannya
VIVAnews melalui sambungan telepon, Jumat malam, 29 Agustus 2014.


Sebelumnya beredar kabar bahwa Kapolda mengamuk di Kantor Imigrasi Ambon, karena prosedur pengurusan paspor untuk anaknya berbelit-belit. Persyaratan administratifnya terlalu banyak, seperti Akta Kelahiran dan Kartu Keluarga.

Sumber VIVAnews di Kantor Imigrasi itu menceritakan, peristiwa itu terjadi Jumat siang, sekira pukul 12.20 WIT. Kapolda datang menggunakan mobil dinasnya dan dikawal sejumlah provost serta kepala Kepolisian Resor Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease.

Setiba di Kantor Imigrasi, Kapolda menyinggung sejumlah persyaratan administratif pengurusan paspor, tapi bahasa yang dipakai untuk berbicara dengan pegawai Imigrasi terkesan kasar. Peristiwa itu membuat situasi di kantor Imigrasi hening dan tegang.

"Tadi, Pak Kapolda ngamuk, marah sekali, bahkan Kepala Imigrasi sempat diancam ditahan," kata sumber yang menolak disebutkan identitasnya itu.

Mengenai ancaman penangkapan kepala Imigrasi, menurut Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, AKBP I Putu Bintang Juliana, itu hanya salah paham. Katanya, semua sudah dikomunikasikan dengan baik, sehingga tidak ada masalah lagi antara Kapolda dan kantor Imigrasi Ambon.

"Tidak ada perintah seperti itu, semuanya sudah dikomunikasikan dengan baik," kata Kapolres lewat pesan pendek.
Rosdiana, wali murid korban meninggal kecelakaan SMK Lingga Kencana

Wali Murid Ngaku Bayar Rp800 Ribu untuk Perpisahan Siswa SMK Lingga Kencana

Biaya perpisahan yang digelar SMK Lingga Kencana dikenakan sebesar Rp800 ribu per murid. Uang itu digunakan untuk sewa penginapan dan bus. Rosdiana, orang tua Mahesya Put

img_title
VIVA.co.id
14 Mei 2024