Sumber :
- ANTARA FOTO/Satgas Bencana Asap Riau
VIVAnews
- Lahan konservasi dan hutan lindung di Sumatera dan Kalimantan seluas 240 hektare ikut terbakar. Di Sumatera Selatan, kebakaran paling banyak terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Ogan Ilir.
Baru 172 hektare di antaranya yang dapat dipadamkan. Petugas pemadam kesulitan menjangkau titik-titik api, karena keterbatasan akses jalan. Selain itu, karena minimnya sumber daya air akibat kemarau panjang.
Baca Juga :
Gas Murah Bagi Industri Bakal Dilanjut, Pemerintah Diminta Perhatikan Keekonomian Sektor Hulu
Tim Manggala Agni sebenarnya sudah mengantisipasi, namun karena minimnya peralatan dan sumber air, kebakaran lahan dan hutan konservasi itu belum dapat ditanggulangi secara maksimal. Kementerian mengusulkan untuk melakukan modifikasi cuaca atau hujan buatan agar kebakaran, terutama di lahan gambut, dapat segera dipadamkan.
Kabut asap yang menyelimuti Kota Palembang sudah sedikit menipis, karena sejak dua hari terakhir diguyur hujan. Namun, ancaman kabut asap masih tetap ada, karena lahan-lahan gambut dalam di wilayah Ogan Komering Ilir masih terus terbakar.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mencatat sebaran titik panas berdasarkan citra satelit, di Sumatera Selatan, masih ada 74 titik panas. Semua berada di lahan gambut dalam Kabupaten Ogan Komering Ilir, terutama di Cengal, sebanyak 69 titik. Rencananya, modifikasi cuaca dengan hujan buatan akan dilakukan pada hari ini. (art)
Purwantoro/Palembang
Halaman Selanjutnya
Kabut asap yang menyelimuti Kota Palembang sudah sedikit menipis, karena sejak dua hari terakhir diguyur hujan. Namun, ancaman kabut asap masih tetap ada, karena lahan-lahan gambut dalam di wilayah Ogan Komering Ilir masih terus terbakar.