Sumber :
- iStock
VIVAnews –
Seorang kakek berusia 75 tahun bernama Mento Pawiro, meninggal dunia akibat kelelahan saat mengantre Bantuan Langsung Tunai (BLT) di kantor Balai Desa Juwiring, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten. Diwawancara Viva.co.id pada Sabtu, 29 November 2014, Sumedi, Kepala Desa Jetis, yang ada di Juwiring, mengatakan bahwa sebelum meninggal korban sempat dilarikan ke Koramil terdekat untuk mendapat perawatan.
“Mbah Mento itu memang sudah sepuh, dia jalan dari rumahnya menuju balai desa untuk mendapat BLT dengan sepeda ontel. Dia tidak mau telat, makanya jalan sekitar 13.00 WIB, karena kata orang Kantor Pos, BLT akan dibagikan pukul 14.30 WIB. Tapi begitu sampai sana di waktu yang ditentukan, ternyata petugasnya masih melayani warga dari desa lain. Mbah Mento masih harus berdiri untuk mengantre lagi,” ujar Sumedi.
Meski di hari kejadian Semedi tak ada di tempat, namun anak buahnya yang ada di sana, bercerita kalau saat itu suhu udara memang cukup panas, dan orang yang mengantre jumlahnya sekitar 100.
Antreannya panjang, karena di waktu yang sama petugas BLT harus melayani warga desa lain yang juga datang mengharapkan BLT. Sumedi katakan, di hari itu ada empat desa sekaligus yang warganya harus datang untuk mendapatkan BLT, meski jam pengambilannya memang dibedakan.
Kades itu menyayangkan, kondisi para petugas BLT yang tidak bisa melayani warganya tepat waktu, sehingga kasus terjadi. Sebelumnya, ia sempat meminta agar pihak Kantor Pos yang bersikap aktif, menjemput bola agar mereka saja yang mendatangi warga, namun permintaan itu tak dikabulkan.
Ia menduga, mungkin karena kelelahan harus mengayuh sepeda sejauh 6 kilometer, korban yang sudah renta tak kuat lagi ketika harus mengantri lagi. Badan Mento yang lemas kemudian ambruk dan ia pingsan di tengah-tengah antrean massa.
Sempat siuman
Melihat ada warga lansia pingsan, petugas BLT dan warga sekitar segera bertindak. Mento kemudian dibopong menuju Koramil setempat, yang lokasinya kebetulan tepat di belakang balai desa. Di sana, pria renta itu coba disadarkan dan upaya itu berhasil. Mento yang sempat sadar kemudian diberi minum.
Pihak keluarganya lalu dikontak, menantu Mento datang dan membawa pulang pria itu dengan motor. Di rumah, korban sempat berkata kalau perutnya lapar, maka pihak keluarga memberinya makan. Setelahnya, Mento berkata ingin istirahat dengan berbaring di peraduan. Namun sayang, sekitar pukul 17.00 WIB pihak keluarga mendapati fakta pahit, bahwa pria ini telah berpulang.
Baca Juga :
Terpopuler: Deretan Negara dengan Janda Terbanyak di Dunia hingga Resep Gampang Gulai Tunjang
Pendukung Israel Provokasi Mahasiswa Pro Palestina di Universitas California
Seorang pendukung pro Israel melontarkan pernyataan marahnya kepada pengunjuk rasa mahasiswa Universitas California yang melanjutkan demonstrasi mendukung Palestina
VIVA.co.id
29 April 2024
Baca Juga :