Banjir Lahar Dingin Ancam Warga di Kaki Gamalama

Gunung Gamalama Meletus
Sumber :
  • ANTARA/Rosa Panggabean
VIVAnews
- Gempa tektonik maupun gempa tremor hembusan masih terjadi di puncak Gunung Gamalama, Ternate, Maluku Utara, Minggu sore, 21 Desember 2014.


Dari pantuan di posko Gunung Api Gamala, hingga pukul 16.00 WIT, Gempa tektonik jauh terekam dengan waktu 99,1 detik, sementara gempa vulkanik dalam terekam selama 4,57 detik. Selain itu, terjadi satu kali gempa tremor dengan hembus yang menerus.


Meski begitu, sore hari ini cuaca di puncak Gamalama terpantau cerah dan angin tenang. Secara visual, Gamalama tertutup kabut tebal dan hembusan abu vulkanik dengan ketinggian hingga 700 meter di atas puncak gunung.


Dari pantuan, warga Ternate juga masih beraktivitas seperti biasa. Sementara Bandara Sultan Babullah Ternate, Masih ditutup dengan jangka waktu yang tidak ditentukan.


Gempa di laut

Dalam kurung waktu 12 sampai 17 Desember 2014, memang sudah muncul gempa-gempa vulkanik dan tektonik lokal dengan jumlah yang tidak signifikan.


Menurut kajdian Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kota Ternante, kemunculan rantai gempa di kawasan laut Maluku beberapa waktu lalu kemungkinan berkontribusi pada peningkatan Gamala dan menyebabkan erupsi pada Kamis, 18 Desember 2014.


"Kota Ternate masih diselimuti abu dengan jarang pandang 50 meter. Warga di kaki gunung diimbau untuk terus waspada karena letusan susulan bisa saja terjadi. Warga dilarang melewati radius 3 kilometer dari puncak gunung," kata Kepala Pos Pemantau Gunung Gamalama, Darno Lamane.


Zona bahaya bantaran sungai
Eks Sekjen Kementerian Pertanian Jadi Saksi di Sidang Etik Nurul Ghufron pada 2 Mei

Meskipun aktivitas Gamalama masih tinggi, tapi warga yang berada pada titik rawan bencana masih tetap bertahan.
Berbulan-bulan Banjir Tak Kunjung Surut, Daerah di Bulak Barat Depok Ini Bak Kampung Mati


Brigadir Ridhal Ali jadi Ajudan Pengusaha Tanpa Izin, Kombes Julianto Diperiksa Propam
Di bantaran Sungai Tubo misalnya, pontensi banjir lahar dingin masih sangat tinggi. Pada 2012, banjir lahar dingin menyebabkan korban jiwa. Puluhan kepala keluarga juga kehilangan tempat tinggal.

PVMBG memprediksi, bila hujan dengan intensitas sedang turun bisa saja terjadi banjir lahar dingin. Hal ini dapat terjadi karena material vulkanik menumpuk di hulu sungai.


Rosehan Ganggan, warga yang bermukim di bantara Sungai Tubo yang masuk zona bahaya, memilih bertahan dengan alasan dekat dengan tempat bekerja.


Wakil Walikota Ternate, Arifin Jafar mengatakan, relokasi bagi warga yang bermukim di bantaran sungai sebenarnya sudah dilakukan. Tapi ada sekitar ada 50 kepala keluarga yang memilih untuk bertahan.


"Kami menetapkan tanggap darurat bencana sejak 18 Desember hingga 1 Januari 2015," katanya.


Marwan Dias Aswan-Firdaus/ Ternate.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya