- U-Report
VIVAnews - Angka kematian ibu hamil di Indonesia masih tinggi. Survei demografi kesehatan ibu Indonesia (SDKI) tahun 2012 menyebutkan, angka kematian ibu (AKI) mencapai 359 per 100.000 kelahiran. Sementara, angka kematian bayi (AKB) mencapai 32 per 1.000 kelahiran.
Salah satu kendala utama lambatnya penurunan AKI dan AKB adalah rendahnya pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya. Hasil riset kesehatan dasar tahun 2010 mendapatkan, hanya sekitar 44 persen ibu hamil yang mengetahui akan tanda bahaya bagi kehamilannya.
"Jadi kita membangun kesadaran ibu hamil memeriksakan kehamilan secara rutin, Kehamilan itu penting. jadi kita buat kegiatan kampanye agar ibu mau memeriksakan kehamilannya. kampanye ini kita lakukan melalui sosial media seperti twitter, program dan advokasi," ujar Direktur Bina Kesehatan Ibu, Kemenkes RI, Gita Maya Koemara Sakti di Gedung Kemenkes, Senin 22 Desember 2014.
Sejak 28 April 2014, dalam memperingati Hari Kartini, Kemenkes telah mencanangkan kampanye peduli kesehatan ibu. Kampanye ini merupakan rangkaian kegiatan pencegahan kematian ibu dan bayi yang dilakukan selama sembilan bulan. Kampanye ini diakhiri pada peringatan Hari Ibu tanggal 22 Desember 2014.
Capaian dari kegiatan pendampingan ibu hamil sejak April-September dengan melibatkan Yayasan Cinta Anak Bangsa dan DinkesĀ Provinsi DKI Jakarta mendapatkan, sebanyak 307 ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan di fasilitas pelayanan kesehatan.
Dari 307 ibu hamil tersebut yang telah bersalin di fasilitas pelayanan kesehatan dan berlanjut hingga masa nifas sebanyak 64 orang atau 20,58 persen.
Menurut Gita, kemitraan dengan sektor swasta dan juga pemerintah akan terus dijalin guna menjaring ibu hamil, bersalin dan nifas yang tak datang ke fasilitas kesehatan serta menjaga mereka agar mereka tidak drop out.
"Ini merupakan komitmen kita dengan dinkes dan mitra lainnya."
Fikri Halim/ Jakarta