Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews -
Badan SAR Nasional bersama Tentara Nasional Indonesia dan semua unsur terkait terus melakukan pencarian pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang sejak Minggu, 28 Desember 2014.
Termasuk negara-negara sahabat, ikut terlibat dalam proses pencarian. Kapal dan pesawat dengan sistem sonar diterjunkan untuk menemukan di mana lokasi pesawat.
"Itu adalah alat yang bisa melakukan evakuasi di dasar laut. Tidak mungkin para penyelam kita kemudian turun sampai lebih dari 30 hingga 40 meter. Itu akan membahayakan penyelam sendiri," ujar Soelistyo.
Saat ini, Soelistyo bersama Menteri Luar Negeri, Retno Lestari Priansari Marsudi, sedang berusaha untuk mendapatkan pinjaman alat itu dari beberapa negara yakni Inggris, Prancis, dan Amerika Serikat.
"Sekarang sedang kita proses mana yang kemudian bisa lebih cepat kita dapatkan. Meskipun alat itu datang harus ketemu dulu lokasinya," Soelistyo menjelaskan. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Itu adalah alat yang bisa melakukan evakuasi di dasar laut. Tidak mungkin para penyelam kita kemudian turun sampai lebih dari 30 hingga 40 meter. Itu akan membahayakan penyelam sendiri," ujar Soelistyo.