Kevin Penumpang AirAsia, Sekretaris Kelas Bersuara Lantang

Kevin Penumpang AirAsia ialah Sekretaris Kelas Bersuara Lantang
Sumber :
  • D.A. Pitaloka/Malang
VIVAnews
Setahun Tragedi AirAsia QZ8501 Diperingati di Surabaya
- Satu orang dari 155 penumpang AirAsia QZ8501 diketahui sebagai Kevin Biantoro (16 tahun), siswa SMA Katolik Kolese Santo Yusuf, Kota Malang, Jawa Timur.

Airbus Juga Bersalah pada Jatuhnya AirAsia QZ8501

Kevin berada di pesawat itu untuk berlibur ke Singapura sambil menemani ayahnya, Djarot Biantoro, berobat. Ayahnya dikabarkan mengalami gangguan penglihatan sehingga perlu berobat di rumah sakit di Singapura.
Terungkap Misteri Jatuhnya AirAsia QZ8501


“Sekalian mengajak Kevin karena libur Natal,” kata Sherly Mariska, kerabat Kevin, di Malang, Jumat, 9 Januari 2015.


Kevin adalah siswa XI kelas Matématika Ilmu Pengetahuan Alam 2 di SMA Katolik Kolese Santo Yusuf. Menurut Wali Kelas-nya, Hotmaida Sidauruk, Kevin adalah siswa yang aktif di bidang keorganisasian. Kevin, yang bertubuh besar itu, dikenal memiliki jiwa kepemimpinan yang menonjol. Di antara 44 kawan sekelas, dia dipercaya sebagai sekretaris kelas.


“Ketika Kevin berbicara, suasana kelas yang tadinya ramai pasti langsung diam. Suaranya lantang," kata Hotmaida Sidauruk.


Kevin, katanya, bahkan sering memilih duduk di barisan bangku belakang karena tubuhnya yang besar. “Dia sering memilih duduk di belakang. Dia tak mau mengganggu pandangan kawannya jika duduk di depan," ujarnya.


Diketahui ada tujuh siswa/alumnus SMA Katolik Kolese Santo Yusuf yang berada dalam penerbangan AirAsia QZ8501. Antara lain, Kevin Biantoro, Lindawati Anggara (alumnus 1986), Jong Jeng Fei (alumnus 1986), Indahju Liangsih (alumnus 1987, jenazahnya sudah ditemukan dan diidentifikasi), Djoko Satryo Tanoe Widjaya (alumnus 1989), Siauw Ling Kartika (alumnus 1989), dan Ronny Handoyo (alumnus 2001).


Sekolah itu menggelar misa arwah untuk seluruh korban AirAsia yang belum ditemukan, termasuk tujuh alumnusnya, pada Jumat, 9 Januari 2015. Misa itu dipimpin Romo Willy Malim Batuah CDD.


"Walau pun sangat kecil kemungkinannya, kami berharap Tuhan memberikan mukjizat untuk ditemukan dalam keadaan selamat," kata Romo Willy.


Sherly Mariska, yang hadir juga dalam misa itu, berharap jasad keponakannya segera ditemukan bersama jasad kakaknya yang juga ayah Kevin, Djarot Biantoro dan ibu Kevin, Ernawati. “Kami berharap jasadnya bisa ditemukan. Kemarin tim DVI sudah mengambil sampel darah nenek Kevin dan kakak saya," katanya.


Baca berita lain:



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya