Bantuan Negara Asing Cari Pesawat AirAsia Mulai Dikurangi

Helikopter militer AS Sea Hawk Sikorsky angkut korban pesawat AirAsia QZ8501
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Eric Ireng
VIVAnews - Badan SAR Nasional (Basarnas) mulai melakukan evaluasi terkait operasi pencarian Pesawat AirAsia QZ8501. Sejumlah bantuan dari negara asing yang terlibat dalam tim SAR gabungan, secara perlahan mulai dikurangi.
Setahun Tragedi AirAsia, Keluarga Belum Menerima Santunan

Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI F Henry Bambang Sulistyo, menyebutkan beberapa negara yang mulai ditarik dari tim gabungan antara lain Rusia, Jepang, Australia, serta yang akan menyusul adalah dari Korea Selatan.
Setahun Tragedi AirAsia QZ8501 Diperingati di Surabaya

"Untuk kekuatan udara, besok kita kurangi lagi yaitu dari Korea Selatan. Pesawat P3C Orion dari Korea Selatan akan kita kembalikan dari mission area," kata Sulistyo, dalam jumpa pers di kantor Basarnas, Jakarta, Minggu 11 Januari 2015.
Airbus Juga Bersalah pada Jatuhnya AirAsia QZ8501

Dia mengungkapkan, negara yang masih berada dalam tim antara lain dari Singapura, Malaysia, Amerika Serikat serta Tingkok. Menurut Sulistyo, berdasarkan hasil evaluasi, bantuan dari negara-negara tersebut masih diperlukan.

"Masih sementara saya tahan untuk evaluasi, karena saya masih butuh kemampuan sistem yang ada di kapal itu. Nanti kita evaluasi dengan hasil-hasil berikutnya," imbuh dia.

Sulistyo menjelaskan, pertimbangan untuk mengurangi bantuan dari pihak negara asing adalah karena wilayah pencarian pesawat saat ini sudah mulai mengerucut.

"Kemampuan bisa kita hitung kemampuan kapal masing-masing kita perlukan yang paling penting. 'Oh ini perlu, yang ini sudah cukup'. Kelebihan nanti kita kembalikan," tukas dia. (ren)

Baca juga:



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya