Tiga dari Empat Famili Soetjipto Penumpang AirAsia Dikenali

Properti Keluarga Soetjipto Penumpang AirAsia Akan Dijual
Sumber :
  • D.A. Pitaloka/Malang
VIVAnews
Setahun Tragedi AirAsia QZ8501 Diperingati di Surabaya
- Tiga dari empat keluarga Soetijpto, penumpang pesawat AirAsia QZ8501 asal Kota Malang, Jawa Timur, berhasil dikenali. Satu jenazah baru diidentifikasi sebagai Cindy Clarisa Soetjipto pada Kamis, 15 Januari 2015.

Airbus Juga Bersalah pada Jatuhnya AirAsia QZ8501

Cindy Clarisa Soetjipto, perempuan berusia 15 tahun, adalah anggota keluarga Soetijpto yang terbang dengan pesawat AirAsia dari Surabaya untuk berlibur di Singapura. Dia bersama ayah, Rudy Soetjipto, dan ibunya, Lindawati Anggara, serta kakak laki-lakinya, Kevin Alexander Soetjipto, dalam pesawat yang kecelakaan di perairan Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, itu.
Terungkap Misteri Jatuhnya AirAsia QZ8501


Jenazah ayah dan kakak Cindy sudah lebih dahulu ditemukan dan dikenali serta diserahkan kepada kerabat di Malang. Tinggal ibunya yang belum ditemukan/diidentifikasi.


Sebagaimana disampaikan Ketua Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur, Komisaris Besar Polisi dr Budiyono, jenazah Cindy dikenali berdasarkan metode identifikasi primer dan sekunder. Berdasarkan identifikasi primer, jenazah Cindy dikenali dari sidik gigi yang cocok dengan data antemortem dengan data postmortem.


Berdasarkan identifikasi sekunder, jenazah gadis remaja itu dikenali dari pemeriksaan medis dan antropologi tentang jenis kelamin dan tinggi badan. Didukung hasil pemeriksaan properti yang melekat pada jenazah, yakni baju dan celana, yang cocok dengan rekaman kamera pengawas di Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur.


“Jenazah berlabel B019 tak terbantahkan adalah Cindy Clarisa Sutjipto, 15 tahun, perempuan, alamat Malang, Jawa Timur," kata dr Budiyono dalam konferensi pers di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya, Kamis, 15 Januari 2015.


Budiyono menambahkan, keberhasilan identifikasi berkat ‎kerja keras para dokter gigi dalam timnya. "Meski kondisi jenazah sudah tidak baik, dari hasil identifikasi gigi, identitas jenazah bisa diketahui," katanya.


Tim DVI telah mengindetifikasi 39 jenazah dari 48 jenazah yang diterima dari tim SAR di lokasi pencarian di Pangkalan Bun sampai Kamis, 15 Januari 2015. Tim SAR dilaporkan menemukan dua jenazah lagi dan segera diterbangkan ke Surabaya untuk diidentifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara.


Disemayamkan


Kerabat keluarga Soetjipto di Malang telah menyiapkan ruangan persemayaman jenazah Cindy Clarissa di persemayaman jenazah Gotong Royong. Jenazah Cindy diantar dari Surabaya ke Malang pada sore ini.


“Ya, saya sudah pesan ruangan di (persemayaman jenazah) Gotong Royong," kata Sujono, paman Cindy atau kakak Rudy Soetjipto.


Cindy diketahui sebagai salah satu siswa kelas X di SMA Katolik Santo Albertus Kota Malang. Cindy dan keluarganya berangkat berlibur ke Singapura menumpang pesawat AirAsia QZ8501 yang berangkat dari Bandara Juanda di Sidoarjo pada Minggu pagi, 28 Desember 2014.



Baca berita lain:




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya