Timbun Sembako, Izin Gudang Agen dan Distributor Dicabut

Pedagang melayani pembeli di Pasar Rumput, Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Zabur Karuru

VIVA.co.id - Pasca pemerintah menurunkan harga BBM bersubsidi, harga kebutuhan pokok yang diproduksi oleh pabrikan belum menurun secara signifikan. Bahkan di tingkat pasar, pedagang belum mau menurunkan harga kebutuhan pokok produksi pabrikan tersebut.

Warga Jatuh Bangun Berebut Sembako Bantuan dari Presiden Jokowi

"Alasan klasik para pedagang adalah mereka masih punya stok lama dengan harga yang lebih mahal dan enggan menjual dengan harga yang murah,"kata Sulistiyanto, Kepala Disperindagkop, Pemkab Bantul, DIY, kepada VIVA.co.id, Sabtu, 24 Januari 2015.

Menurutnya, kondisi harga kebutuhan pokok yang masih tinggi ini juga terjadi di berbagai pasar yang ada di Yogyakarta.

"Dari pantauan kemarin, harga yang turun baru jenis mi, yang turun Rp50 hingga Rp100 perbungkusnya. Minyak kemasan 1 liter turun dari Rp250 hingga Rp500," jelasnya.

Disperindagkop menegaskan memberi toleransi kepada agen atau distributor untuk menurunkan harganya maksimal lima hari dari pengumuman penurnan harga BBM. Hal itu agar harga kebutuhan pokok turun sesuai instruksi presiden.

Sulistiyanto menambahkan lembaganya telah mengecek semua gudang milik agen atau distributor kebutuhan pokok produk pabrikan guna mengetahui stok yang ada pada masing-masing gudang.

Ban Pecah, Pesawat Pembawa Sembako di Papua Tergelincir

"Hari Kamis, 22 Januari 2015 kita edarkan SE dari Kementerian Perdagangan agar agen atau distributor menurunkan harga produknya. Jika nantinya masih ditemukan adanya stok yang melimpah dan harga masih tinggi di pasaran, maka ada sanksi yang menanti para pemilik agen atau distributor," tegasnya.

Lebih jauh, pria yang akrab disapa Sulis itu mengatakan, untuk sanksi yang bisa dilakukan Pemda yaitu mencabut izin gudang yang diberikan kementerian.

Pembunuh Nenek Penjual Sembako Ditangkap, Ternyata Tetangganya

"Saya berharap tidak ada sanksi baik dari Pemda atau Kementerian Perdagangan karena kita ingin menjaga angka inflasi tetap terkendali," kata dia.

Baca juga:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya