Bambang Ungkap Kejanggalan Sebelum Penangkapan

Bambang Widjojanto
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto membeberkan sejumlah fakta terkait penangkapan atas dirinya kemarin pagi. Bambang pun menilai, apa yang dialaminya seperti penyergapan yang ditunggangi muatan politik.

Ditemui di kediamannya di Jalan Takwan Rt 6 Rw 28, Sukmajaya Depok, Bambang sempat meceritakan kronologis penangkapan yang dialaminya. Kejadian ini berawal ketika dia sedang mengantar anak bungsunya yang ke empat, Taki (10) ke sekolah. Ia terpaksa mengantar lantaran sopir sedang tidak masuk kerja.

"Salah satu yang biasa saya lakukan karena nggak ada sopir mengantar anak, ya saya membiasakan diri walaupun saya difasilitasi kantor namun untuk urusan pribadi saya coba sendiri. Biasanya saya mengantar pagi-pagi sekali namun kemarin agak telat, sekitar pukul 06:30 WIB," ujar Bambang, Sabtu, 24 Januari 2015.

Saat keluar dari rumah dan melintas di Jalan Bahagia Raya, Bambang mengaku agak terkejut karena ada Kapolsek Sukmajaya Kompol Agus Widodo yang mengatur kemacetan. Bambang sempat merasa sangat terbantu karena jarang sekali ada kemacetan dan kapolsek langsung mengurainya.

Kejanggalan baru dirasakan Bambang ketika kembali melihat Kapolsek di luar sekolah sang anak, yang berada di kawasan Tugu, Cimanggis Depok. Usai mengantar Taki, Bambang dan anak keduanya, Ijat kemudian melanjutkan perjalanan pulang.

Tak Lagi jadi Pimpinan KPK, Ini Aktivitas Bambang Widjojanto

Saat itu, baik Bambang maupun Ijat belum mandi. Bambang masih mengenakan sarung dan baju koko.

"Jarang sekali saya dapat kemacetan diurai sehingga saya bisa tepat ke sekolah anak. Yang menarik juga, hari itu saya ditemani anak saya yang kedua (Ijat, 20 tahun). Biasanya dia tak pernah antar. Kami pergi bertiga. Selesai mengantar Taki, mau keluar dari sekolah, saya lihat kok ada mobil kapolsek lagi, feeling saya mulai jalan. Ini ada apa?,"

Setelah keluar di Jalan Tugu Raya, Bambang mengaku disuruh kapolsek untuk menepi. "Ada apa? Pemeriksaan mobil katanya. Tapi ya sudahlah. Saya menepi, mematikan mobil," kata dia.

Respons Istana Soal Deponering AS dan BW

Baca juga:


Jaksa Agung Tak Buru-buru Deponering Samad dan Widjojanto
Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti.

Dua Mantan Pimpinan KPK Harusnya Sampai Pengadilan

"Karena di situlah ujung keadilan itu didapatkan," ujar kapolri.

img_title
VIVA.co.id
4 Maret 2016