Jasad Djarot Korban Pesawat AirAsia Dikenali dari Tato

Jenazah Djarot AirAsia Dikenali dari Tato dan Obat Tetes Mata
Sumber :
  • D.A. Pitaloka/Malang
VIVA.co.id
Setahun Tragedi AirAsia, Keluarga Belum Menerima Santunan
- Jenazah Djarot Biantoro, seorang penumpang pesawat AirAsia QZ8501, bisa dengan mudah dikenali karena sejumlah data dan barang bukti lain yang ditemukan bersama jenazah dengan kode B066 itu. Keluarganya segera mengenali pria berusia 56 tahun itu dari obat tetes mata yang ada di saku celana dan tato bergambar bunga di lengan kanan.

Setahun Tragedi AirAsia QZ8501 Diperingati di Surabaya

"Kemarin sempat diminta mengenali jenazah, ada beberapa jenazah yang bertato tapi gambar tatonya paman saya ini beda," kata In In Ratnawati (38 tahun), keponakan Djarot Biantoro, di Malang, Selasa, 27 Januari 2015.
Airbus Juga Bersalah pada Jatuhnya AirAsia QZ8501


Berbekal foto Djarot saat berlibur bersama, tato di lengan kanan jenazah dengan mudah bisa dikenali karena kondisinya masih baik. Foto itu, menurut In In, diambil saat keluarga besar Djarot sedang berwisata bersama. “Fotonya dia sedang berenang, jadi kelihatan gambar tato di lengannya. Itu foto waktu kita liburan bersama," katanya.


Selain itu, data foto rontgen gigi yang dimiliki jenazah juga menguatkan bahwa jenazah yang, menurut In In, ditemukan masih terikat di kursi pesawat itu adalah kerabatnya. “Dia pakai gigi palsu. Jadi punya foto rontgen gigi. Itu sudah diberikan pada DVI di Rumah Sakit Bhayangkara," ujarnya.


Djarot Biantoro diketahui sebagai pengusaha dan pemilik toko kayu UD Kayu Citra di Kota Malang. Dia rutin berobat mata ke Singapura setiap tahun. Begitu pula kepergiannya kali ini, Djarot Biantoro hendak memeriksakan mata bersama istrinya Ernawati (56 tahun) dan Kevin Biantoro (17 tahun), putra keduanya.


"Obat tetesnya kemarin juga ditunjukkan tim DVI, ditemukan di kantong celana," katanya.


Selain obat tetes, pada jenazah juga ditemukan kalung serta jam tangan merek Rolex milik mendiang. Semua benda itu dimasukkan di dalam peti jenazah yang kini disemayamkan di Persemayaman Jenazah Gotong Royong Kota Malang setelah tiba pada Senin petang, 26 Januari 2015.


Barang-barang itu nantinya akan dikebumikan bersama jenazah di pemakaman Sentong Baru Lawang, Kabupaten Malang, pada Jumat, 30 Januari 2015.


"Beliau kan beragama Budha, dalam adat dan kepercayaan kami beberapa barang kesayangan juga disertakan dalam peti," imbuhnya. (ren)



Baca berita lain:



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya