- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id - Polda Metro Jaya menyatakan terdapat puluhan titik rawan kejahatan di wilayah hukumnya yang mencakup wilayah DKI Jakarta, dan perbatasan seperti Tangerang, Depok, dan Bekasi.
Kepala Biro Operasional Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Daniel Pasaribu mengatakan, dari data yang tercatat untuk di wilayah hukum Polda Metro Jaya terdapat 54 titik rawan kejahatan. Sebanyak 38 titik berada di wilayah pemerintahan DKI Jakarta, dan sisanya di wilayah Bekasi, Depok, dan Tangerang.
"Khusus Polda Metro Jaya terdapat 13 titik, Polres Jakarta Pusat 10 titik, Polres Jakarta Utara 3 titik, Polres Jakarta Timur 3 titik, Polres Jakarta Barat 6 titik, dan Polres Jakarta Selatan 3 titik," ujar Daniel kepada wartawan, Jumat 30 Januari 2015
Menurut Daniel, untuk titik daerah rawan kejahatan di wilayah ibu kota itu biasanya terdapat di Perempatan Coca-cola Jakarta Pusat, Terminal Pulo Gadung Jakarta Timur, Stasiun Senen Jakarta Pusat, dan Tanjung Priok Jakarta Utara.
Sedangkan untuk di wilayah Jakarta Barat yakni, kawasan Taman Sari, Tambora, dan kolong jembatan Grogol.
Daniel menambahkan, di lokasi tersebut kerap terjadi kejahatan jalanan, seperti pencurian kendaraan bermotor, serta pencurian rumah kosong. "Terutama ketika mendekati Hari Raya Idul Fitri," ujarnya
Untuk terus menekan angka kriminalitas, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya telah menyiapkan sedikitnya 300 personel polisi tak berseragam untuk memantau lokasi-lokasi tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Martinus Sitompul mengatakan, dalam meminimalisir tingkat kejahatan juga diperlukan peran masyarakat untuk aktif menciptakan keamanan, dan selalu waspada. "Kejahatan itu timbul dari kesempatan, sehingga polisi tetap hadir di tengah-tengah masyarakat untuk memastikan antara niat dan kesempatan kejahatan tidak bertemu," ujar Martinus.
Anak Korban Sindikat Pengemis Sudah di Rumah Aman
Jika bukan anak dari pelaku, akan dicari keluarganya.
