Perlu Satgas Relawan di Daerah Rawan Bencana

Tim SAR mengevakuasi warga di Kampung Pulo.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

VIVA.co.id - Penanggulangan bencana tidak hanya menjadi tugas pemerintah pusat atau pemerintah daerah, dukungan masyarakat sangat dibutuhkan juga untuk menanggulangi bencana.

Kerusakan di Daerah Aliran Sungai Kian Parah
Salah satu wujud nyata dari masyarakat untuk menanggulangi bencana datang dari warga RW 03 Cawang, Jakarta Timur. Warga di daerah itu dengan inisiatif sukses menggerakkan warganya membuat tim evakuasi di setiap RT, membentuk satgas penanggulangan bencana berbasis relawan, bahkan membangun gudang siaga bencana khusus tingkat RW.

Beberapa Ruas Jalan Jakarta Tergenang Air Usai Diguyur Hujan
Menurut Ketua Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat (PB2M) Daerah Cawang, Mulyadi Surya, kegiatan ini berawal dari inisiatif warga terutama pemuda yang daerahnya selalu terkena banjir. Mereka kemudian mencari cara untuk menanggulangi dan mengantisipasi terjadinya bencana banjir.

Katulampa Siaga I, Jakarta Tak Akan Diterjang Banjir Besar
"Awalnya hanya membantu mendistribusikan bantuan kepada warga yang terkena banjir, Alhamdulillah sekarang sudah mempunyai posko untuk menanggulangi dan mengantisipasi terjadinya bencana banjir," ujar Mulyadi dalam acara diskusi di Daerah Cikini, Jakarta Pusat, Rabu 11 Februari 2015.

Mekanisme alur kerja dari PB2M adalah sebelum bencana, saat bencana, dan setelah bencana. Sebelum bencana, PB2M selalu mencari info mengenai kenaikan tinggi pintu air dengan mengirim SMS kepada petugas Pekerjaan Umum (PU) Jakarta Timur.

"Setelah mendapatkan info tersebut, jika dalam siaga II, kami akan memberi tahu warga untuk waspada dengan speaker atau keliling kampung," ujar Mulyadi.

Saat bencana, PB2M membantu warga untuk mengungsi dan mengimbau warga mengungsi. Serta mengecek ketinggian air. Serta peran ibu-ibu di wilayah ini untuk mengelola dapur umum untuk korban banjir.

"Jika sudah diperingatkan untuk mengungsi akan tetapi tidak mau mengungsi, itu hak dari yang punya rumah, tetapi dengan catatan yang menunggu rumah harus laki-laki dewasa dan jika terjadi hal yang tidak diinginkan menjadi risiko sendiri," katanya.

Proses setelah bencana dari PB2M adalah dengan bekerja sama dan gotong royong untuk membersihkan lingkungan rumahnya. "Kami gotong royong membersihkan daerah sambil membersihkan rumah akibat banjir," ujarnya. (art)

Bayu Januar/Jakarta
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya