Bahas Banjir, Jokowi Kumpulkan Kepala Daerah

Presiden Jokowi dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Istana.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo menggelar rapat mengenai banjir di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu 11 Februari 2015. Untuk itu, dia mengundang seluruh kepala daerah yang wilayahnya kerap "mengirimkan" banjir ke Jakarta. 

Kerusakan di Daerah Aliran Sungai Kian Parah
Kepala daerah itu adalah Gubernur Jawa Barat Ahmad Heriawan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Wali Kota Bogor Bima Arya, dan Wakil Gubernur Banten Rano Karno.

Beberapa Ruas Jalan Jakarta Tergenang Air Usai Diguyur Hujan
"Hari ini akan bicara masalah penanganan banjir, karena kalau dilihat bulan Desember-Februari, di semua provinsi, wilayah kita terkena banjir," kata Jokowi membuka rapat itu.

Katulampa Siaga I, Jakarta Tak Akan Diterjang Banjir Besar
Banjir ini, kata dia, tak bisa ditangani meskipun telah dilakukan berbagai perbaikan secara fisik seperti penataan kembali, dan penghijauan kembali. Menurut Presiden, fokus untuk menangani masalah ini perlu dilakukan. Tidak hanya oleh Kementerian Pekerjaan Umum, tetapi juga harus menjadi fokus oleh Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup.

"Dan yang terjadi di Aceh, Bandung, serta Jakarta perlu diseriusi dan kita fokusi, sehingga masalah yang sudah bertahun-tahun ini dihilangkan kalau bisa dikurangi sebanyak-banyaknya," kata Jokowi.

Sebenarnya, lanjut Jokowi, penanganan banjir sudah memiliki perencanaan sejak dulu, tetapi dalam rapat ini Jokowi ingin mempercepat pelaksanaan perencanaan itu.

"Gubernur tugasnya apa, pemerintah, bupati, wali kota tugasnya apa," katanya.

Kemudian ke depan, kata dia, BMKG juga harus berperan aktif agar pemerintah dapat mengantisipasi masalah ini sebelum banjir datang.

"Saya ingin laporan terlebih dahulu mengenai banjir di Jakarta dan sudah sejauh mana sodetan dari Ciliwung dan BKT serta kapan dimulainya pembangunan waduk Ciawi di Bogor dan hal-hal lain yang berkaitan dengan banjir Jakarta," kata Presiden. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya