- ANTARA FOTO/Rony Muharrman
VIVA.co.id – Ketua Nahdatul Ulama (NU) Desa Gunungpasirjaya, Kecamatan Sekampungudik, Kabupaten Lampung Timur, Mashudi Fauzi, ditemukan tewas tenggelam di Sungai Jurem yang berada di desa setempat, Rabu, 18 Februari 2015.
Ayah tiga anak itu ditemukan mengapung di pinggir sungai oleh Tim SAR Gabungan Polres Lampung Timur dan warga, setelah melakukan penyisiran aliran sungai dengan menggunakan perahu karet.
Dari informasi yang dihimpun VIVA.co.id, ketika itu Mashudi pergi ke ladang untuk melihat tanaman sawit miliknya pada Selasa pagi, 17 Februari 2015. Lokasi kebun miliknya harus melalui Sungai Jurem, yang saat itu airnya cukup deras usai diguyur hujan.
Namun, hingga sore hari, Mashudi tak kunjung kembali ke rumah. Keluarga yang khawatir, bersama warga melakukan pencarian di sekitar kebun tersebut.
Kepala Desa Gunungpasirjaya, Sukman Sanjaya, mengatakan lokasi kebun sawit milik Mashudi harus menyeberangi sungai. Untuk menyeberangi sungai, korban menggunakan alat bantu renang sebuah jerigen ukuran 30 liter.
“Diduga jerigen yang dibawa untuk menyeberang sungai tersebut terlepas dari tangannya, sehingga Mashudi terbawa arus sungai yang cukup deras usai diguyur hujan,” jelasnya.
Ditambahkan Sukman, sejumlah warga telah berupaya mencari dan menyusuri aliran sungai, namun Mashudi tak kunjung ditemukan. Peristiwa ini pun lalu dilaporkan ke Polres Lampung Timur.
“Dengan menggunakan tiga unit perahu karet, sebanyak 30 orang anggota Tim SAR Polres Lampung Timur beserta warga menyusuri aliran sungai Jurem. Setelah melakukan pencarian selama setengah jam, tubuh Mashudi ditemukan mengapung di pinggir sungai,” kata Sukman.
Polisi dan warga pun membawa jenazah itu ke Rumah Sakit Mardi Waluyo, untuk dilakukan visum. Dari hasil visum tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Diduga kuat korban meninggal akibat tenggelam terbawa arus di sungai. (one)
Baca juga:
Lantunan Shalawat Antar Jenazah Kyai NU ke Liang Kubur
Rois Syuriah PB NU, KH Mas Subadar, wafat pada Sabtu kemarin.
