VIVA.co.id - Di Surabaya, masih ada demonstrasi mendukung dan meminta Komisaris Jenderal Budi Gunawan dilantik menjadi Kepala Kepolisian Republik Indonesia. Padahal, Presiden Joko Widodo sudah membatalkan pencalonan ini dan menggantikan Komisaris Badrodin Haiti.
Adalah massa dari Dewan Pengurus Daerah Laskar Dewaruci Jawa Timur yang menggelar aksi unjuk rasa ini. Puluhan orang berkumpul di depan gedung DPRD Jawa Timur di Jalan Indrapura Surabaya, Jumat 20 Februari 2015.
Sambil memampang sejumlah poster bertuliskan permintaan, imbauan dan hujatan mereka berorasi. Mereka menyuarakan tuntutan untuk segera dilakukan pelantikan Komjen Budi Gunawan.
"Indonesia di ambang kehancuran. Langkah Presiden yang sudah sesuai prosedur dalam pengangkatan calon Kapolri, terus ditarik ulur," kata Koordinator Aksi Laskar Dewaruci, Jumanto, sambil berteriak.
Berdiri di atas kendaraan yang juga pengangkut pengeras suara, orator pengunjuk rasa lainnya menyebut hakim pemutus perkara BG tidak sah.
"Karena KPK tidak bisa mengusut kasus yang ditudingkan kepada Komjen BG. Karena tidak termasuk dalam kualifikasi, seperti yang diatur dalam Undang-undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi," katanya.
Sementara, di tengah orasi yang digelar, 5 sampai 7 orang mencoba melakukan negosiasi dengan pimpinan polisi yang mengamankan unjuk rasa. Mereka melobi untuk bisa masuk ke gedung dewan, menyampaikan aspirasinya. "Iya, itu tuntutan kami," katanya.
Tak hanya berorasi, massa pendemo juga menyebarkan brosur kepada masyarakat termasuk pengguna jalan, berisi tulisan agar Presiden Joko Widodo segera melantik Komjen Pol Budi Gunawan.
Baca juga:
Budi Waseso Mengaku Jadi 'Anak Emas' Budi Gunawan
"Saya tuh dua kali di bawah kepemimpinan beliau,"
