Sumber :
- Harry Siswoyo
VIVA.co.id
- Program kontroversial Pemerintah Kota Bengkulu yang menyelenggarakan 'Salat Berhadiah', kembali menuai polemik. Setelah konsultasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi, hadiah berupa mobil dan motor berpotensi mengarah ke gratifikasi.
Maka Pemkot Bengkulu akhirnya membatalkan pemberian hadiah secara langsung. Seluruh hadiah berupa tiga mobil dan lima motor akhirnya dikembalikan ke pihak ketiga sebagai pemberi hadiah.
Pembatalan hadiah salat juga dikenakan untuk hadiah ibadah haji. Berdasarkan kajian, dengan waktu tunggu haji di Bengkulu yang mencapai 10 tahun, maka pemberian hadiah haji gratis akhirnya dinilai tak efektif.
"Keputusan ini juga telah disetujui oleh jemaah yang telah lolos seleksi. Waiting list haji di Bengkulu kan sampai 10 tahun, sedangkan masa jabatan walikota cuma 5 tahun, karena itu juga hadiah haji dibatalkan," kata Salahudin.
Saat ini, hadiah tersisa yang difasilitasi oleh Pemkot Bengkulu hanya berupa ibadah umrah gratis. Alokasi anggaran senilai Rp2,3 miliar, juga telah disetujui dalam APBD. Termasuk penerbitan fatwa hukum dari Kejaksaan Negeri Bengkulu juga telah disiapkan.
"InsyaAllah, awal April sudah bisa dilelang siapa travel yang jadi penyelenggaranya. Soalnya kami harus konsultasi sekali lagi ke KPK soal hadiah ini," ujarnya.
Sekadar mengingatkan, salat berhadiah Pemkot Bengkulu telah digulirkan pada bulan Februari 2014. Jemaah yang berpartisipasi dalam salat ini, diwajibkan untuk dapat mengikuti 52 kali salat Zuhur setiap Rabu, tanpa terputus. (ren)
Baca juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Pembatalan hadiah salat juga dikenakan untuk hadiah ibadah haji. Berdasarkan kajian, dengan waktu tunggu haji di Bengkulu yang mencapai 10 tahun, maka pemberian hadiah haji gratis akhirnya dinilai tak efektif.