YLBHI Ungkap 'Keistimewaan' Penanganan Kasus Petinggi KPK

Direktur Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Bahrain di Taman Menteng
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto
VIVA.co.id
- Direktur Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia(YLBHI), Bahrain, melihat kondisi hukum yang berlaku saat ini sudah berbeda dari sebelumnya. Ia mengatakan hal itu menyoroti segi penanganan sebuah kasus.


Menurutnya, penanganan kasus yang menjerat mantan Ketua Komisi Pembarantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto (BW), berbeda dibandingkan dengan kasus-kasus lainnya. Penanganan kasus BW, menurutnya, tergolong 'istimewa'.


"Permasalahan yang sekarang ini, BW itu ditarik dulu (sebagai) pelaku, baru dicari apa tindak pidananya," ungkap dia dalam acara
Quo Vadis Kriminalisasi KPK
di Taman Menteng, Jakarta, Minggu, 1 Februari 2015.


Bahrain menambahkan, selama beberapa kali mendampingi kasus Bambang, dia melihat konteks pidananya yang disangkakan kepada mantan petinggi KPK itu berubah-ubah.


Ia menjelaskan bukan mencari peristiwa pidana terlebih dahulu, kemudian menentukan siapa pelakunya, siapa saksinya, dan peristiwa apa yang terjadi.


"Tapi nyatanya
ditersangkakan
dulu, cari pelakunya, baru dicari kesalahannya apa. Begitu juga yang terjadi pada Abraham Samad. Sekarang banyak konteks tersangkanya," ungkapnya.


![vivamore="
Baca Juga
:"]

Tak Lagi jadi Pimpinan KPK, Ini Aktivitas Bambang Widjojanto

Respons Istana Soal Deponering AS dan BW
[/vivamore]
Jaksa Agung Tak Buru-buru Deponering Samad dan Widjojanto
Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti.

Dua Mantan Pimpinan KPK Harusnya Sampai Pengadilan

"Karena di situlah ujung keadilan itu didapatkan," ujar kapolri.

img_title
VIVA.co.id
4 Maret 2016