Sumber :
VIVA.co.id -
Pengamat Terorisme dari Universitas Indonesia, Nasir Abbas, mengatakan kelompok ISIS menggunakan pendekatan ekonomi dan kesejahteraan dalam merekrut warga Indonesia.
Hal ini dikatakan Nasir dalam sebuah diskusi yang diadakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis 19 Maret 2015. Kata Nasir, kelompok ISIS terus menunjukkan ke warga Indonesia kalau Suriah masih lebih bagus kesejahteraannya daripada di Indonesia.
Baca Juga :
Baghdad Diguncang Bom Bunuh Diri
"Ini akan mempengaruhi orang-orang yang masih ragu menjadi yakin. Mereka akan berangkat ke Suriah bergabung dengan ISIS untuk mendapatkan kesejahteraan," kata Nasir.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Tedjo Edhy Purdijatno, mengungkap motif WNI yang memilih bergabung ke ISIS. Menurutnya, setidaknya ada dua motif.
"Motifnya ada dua, soal keyakinan dan ada yang ekonomi," kata Tedjo di Istana Negara, Jakarta, Kamis 18 Maret 2015.
Meski begitu, kelompok ISIS telah menunjukkan kemampuan dalam merekrut warga Indonesia. Kasus terakhir adalah menghilangnya 16 WNI dalam rombongan wisata ke Turki, disusul ditemukannya 16 orang WNI lain dari kelompok berbeda di perbatasan Turki dan Suriah. (one)
Bayu Januar/Jakarta
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Tedjo Edhy Purdijatno, mengungkap motif WNI yang memilih bergabung ke ISIS. Menurutnya, setidaknya ada dua motif.