Indonesia Disebut Eksekusi Mati Orang yang Salah

Istri dan kuasa hukum Terpidana Mati Denis Namaona
Sumber :
  • VIVAnews/Dwi Royanto
VIVA.co.id
Johan Budi Harusnya Tanggapi Laporan Haris Azhar
- Pemerintah Indonesia disebut salah mengeksekusi mati orang pada 18 Januari 2015. Orang yang dimaksud adalah Namaona Denis atau Denis Namaona, 48 tahun, diduga dari Malawi, Afrika Selatan. Tapi itu bukan Denis. Orang itu bukan berasal dari Malawi. Dia adalah orang lain.

Dua Tahun Haris Azhar Simpan Rahasia Freddy Budiman

Media Australia, News.com.au, menulis bahwa keluarga mengatakan bahwa Denis telah meninggal di Afrika Selatan pada tahun 2013.

Keluarga terkejut karena Namaona Denis di Indonesia dinyatakan sebagai pengedar narkoba. Mereka mengatakan Namaona Denis adalah warga negara Malawi yang telah pindah ke Afrika Selatan pada 1990-an.

"Paspornya telah dicuri di Johannesburg, antara tahun 1999 dan 2000. Kemungkinan besar bos narkoba orang Afrika telah memperoleh paspornya di pasar gelap dan memberikannya kepada salah satu kurir mereka, yakni orang yang ditembak pada Januari," News.co.au menulis pada 6 Maret 2015.

Justin Pendame, saudara Denis, mengatakan kepada Malawi News bahwa saudaranya telah menjadi penduduk Boyzen, Johannesburg, dan bermukim sampai ia meninggal pada April 2013.

Menurutnya, hal ini adalah fakta yang tak terbantahkan. Dia mengaku menjadi salah satu orang yang berada di sisi Namaona Denis saat mengembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Baragwanath.

Ibu Denis juga mengatakan hal serupa. Menurutnya, pria yang telah dieksekusi mati oleh pemerintah Indonesia itu bukan anaknya. "Orang yang telah dieksekusi itu bukanlah anak saya," katanya.

Otoritas Malawi percaya orang yang ditembak itu kemungkinan besar adalah warga Nigeria yang telah memperoleh paspor yang dicuri dari Denis dan melakukan perjalanan ke Indonesia.

Seorang perempuan yang menolak disebutkan namanya mengaku bertemu Denis palsu di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tangerang sebelum dia dipindahkan ke Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Dia mengatakan bahwa Denis sesungguhnya adalah Salomo, warga Nigeria.

“Dia selalu mengatakan kepada pihak berwenang bahwa dia bukan Denis, tetapi mereka tidak percaya padanya,” katanya.

Salomo juga meyakinkan kedutaan Nigeria di Jakarta bahwa ia bukan Namaona Denis.

![vivamore="
Polri, TNI dan BNN Diminta Cabut Laporkan Haris Azhar
Baca Juga :"]




[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya