Polusi Cahaya Memburuk, Peneliti Kini Sulit Pantau Bintang

Sejumlah orang yang tertarik dengan astronomi memasang teleskop di Planetarium dan Observatorium Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis (16/6). Foto: ANTARA/Rosa Panggabean
Sumber :
  • ANTARA/Rosa Panggabean
VIVA.co.id
- Meningkatnya jumlah penduduk dan maraknya penggunaan lampu di kawasan lembang, Bandung, Jawa Barat,membawa imbas negatif pada Situs Observatorium Bosscha. Polusi cahaya sebagai akibat banyaknya lampu penerangan, membuat peneliti kesulitan untuk memantau aktivitas astronomi.

“Penelitian jadi kerap gagal, karena kami kesulitan untuk melihat fenomena yang terjadi pada perbintangan,” ujar salah seorang peneliti astronomi Observatorium Bosscha, Mochamad Irfan, Jumat 20 Maret 2015.

Menurut dia, dengan meningkatnya jumlah penggunaan lampu di pemukiman, kadar cahaya di langit meningkat pula hingga 100 persen.

“Polusi cahaya sangat berpengaruh terhadap penelitian. Tingginya kadar cahaya membuat peneliti kesulitan untutk melihat. Sebab itu, kami meminta ini diminamilisir,” ujar Irfan.

Sejauh ini, guna meminimalisir polusi cahaya di kawasan itu. Sejumlah peneliti Bosscha telah membagikan secara gratis ratusan tudung lampu khusus yang terbuat dari alumanium lembut. Menurut Irfan, langkah ini untuk menekan tingginya kadar cahaya yang terpancar dari pemukiman.

“Selain bisa menekan kadar cahaya, dengan tudung lampu ini juga bisa membuat warga lebih hemat energi,” ujar dia. (ren)

Suhendar/Bandung

![vivamore="
Baca Juga
:"]
Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu, 14 Warga Meninggal Dunia

[/vivamore]
Terpopuler: Gaji untuk Kredit Pajero Sport, Petugas Dishub Dibuat Kewalahan
Simulasi tanaman pada lampu buatan malam hari

Studi: Cahaya Lampu Pengaruhi Pertumbuhan Bunga

Makin banyaknya lampu malam, dampak ekologis bisa makin meluas.

img_title
VIVA.co.id
16 Maret 2015