- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
Tak cuma itu, pemberlakuan harga baru BBM di Indonesia, juga belum seutuhnya menyesuaikan dengan kenaikan harga minyak dunia yang mencapai 13,5 persen, dan naiknya nilai tukar Dolar terhadap Rupiah yang mencapai 7 persen.
"Kenaikan minyak dunia dan kurs dolar belum sepenuhnya menutupi biaya produksi Pertamina. Belum seluruhnya meng-cover kenaikan itu (minyak dunia dan dolar)," ujar Direktur PT Pertamina (Persero), Dwi Sutjipto, di sela-sela acara forum sharing teknologi hulu di Kuta Bali, Senin 30 Maret 2015.
Saat ini, Pertamina sedang berjuang keras melakukan efisiensi. "Soal kemungkinan (harga BBM) naik turun akan terus terjadi. Tapi, kita tengah berjuang keras soal efisiensi," imbuhnya.
Ada dua hal yang tengah dilakukan efisiensi. Pertama adalah efisiensi produk kilang agar bisa bersaing dengan produk impor. Kedua, efisiensi distribusi transportasi. "Kita berharap efisiensi bisa menjadi tulang punggung tambahan," harap Dwi. (one)