KBRI Kena Bom, DPR Minta Pemerintah Panggil Dubes Arab Saudi

Setya Novanto
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id -
Gejolak Yaman, Kelompok Houthi Tewaskan 1.000 Anak
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Setya Novanto, meminta Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi memanggil duta besar Arab Saudi. Pemanggilan ini untuk mencari tahu penyebab KBRI di Sana'a, Yaman, yang menjadi sasaran serangan rudal yang dilakukan Arab Saudi.

Salat Idul Adha Dibom, Puluhan Tewas

"Saya minta Menlu untuk segera memanggil Duta Besar Arab Saudi. Ini untuk meneliti dan menindaklanjuti peristiwa tersebut," kata Novanto di Gedung DPR, Jakarta, Selasa 21 April 2015.
Temui Raja Saudi, Jokowi Akan Tagih Perbaikan KBRI Yaman


Politikus Partai Golkar ini menambahkan, pemanggilan ini penting dilakukan Menlu. Pasalnya, selama ini hubungan antara Indonesia dengan Arab Saudi terjalin dengan baik.


"Apa sebab dan musabanya agar lebih jelas. Ini di luar dugaan kita," ujar Novanto.


Terkait korban luka akibat pengeboman, Novanto meminta Kemenlu segera melakukan penanganan. Selain itu, ia meminta pemerintah untuk mempercepat proses evakuasi WNI yang masih berada di Yaman.


Sementara itu, Menteri Luar Negeri, Retno L.P Marsudi mengatakan akibat pengeboman, gedung KBRI mengalami kerusakan cukup parah. Sekitar 70 persen bangunan hancur. Begitu pula dengan seluruh kendaraan yang terparkir di sana.


Retno mengatakan dari 17 WNI yang saat itu berada di gedung KBRI, dua orang staf diplomatik dan satu WNI mengalami luka ringan. Mereka telah dilarikan ke rumah sakit untuk memperoleh perawatan medis.


"Sementara, sisa WNI yang tidak terluka dibawa ke Wisma Indonesia. Saya tadi juga telah menghubungi tim di lapangan dan menanyakan kondisi 17 WNI itu," ujar Retno di gedung Jakarta Convention Centre (JCC) usai memimpin sidang pertemuan tingkat tinggi Menteri Asia Afrika (AMM).


Sejauh ini, imbuh Retno, sudah ada 1.973 WNI yang tiba di Indonesia dan dipulangkan dari Yaman. WNI lainnya, nanti akan tetap dibujuk agar mereka bersedia dipulangkan ke Tanah Air.


"Situasi di Sana'a akan membuktikan bahwa situasi tidak kondusif dan dapat berubah setiap detik. Kami mengambil pelajaran dari evakuasi WNI di Aden," kata dia. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya