Sumber :
- Reuters
VIVA.co.id
- Sejumlah kerabat dua terpidana mati asal Australia, Myuran Skumaran dan Andrew Chan (duo Bali Nine), pada detik-detik eksekusi mati, melakukan doa bersama di depan Dermaga Wijayapura, Selasa tengah malam, 28 April 2015.
Mereka memanjatkan doa menurut agama Nasrani seperti yang dianut Andrew dan Myuran. Mereka adalah Anne Maree Pearce, Owen Pomana, Michele Kinsella (keluarga Andrew dan Myuran) serta Chairul Anwar warga Indonesia yang mengaku kawan kedua terpidana.
Dalam panjatan doa itu, mereka secara khidmat berkerumun dan saling berpelukan satu sama lain. Diiringi lagu-lagu gereja yang diputar alat musik box sekitar 15 menit. Isak tangis pun pecah saat mereka mengakhiri doa untuk Andrew dan Myuran.
Usai memanjatkan doa, keluarga dan kerabat memohon agar Andrew dan Myuran diampuni. Mereka menganggap keduanya tak bersalah.
"Sebetulnya mereka tak layak duhukum mati. Saya dulu bejat dan nakal. Sekarang saya dijamah Tuhan Yesus. Saya jadi begini karena Tuhan Yesus," kata Chairul Anwar, pria yang mengaku kawan Andrew dan Myuran.
Baca Juga :
Johan Budi Harusnya Tanggapi Laporan Haris Azhar
Pelaksanaan eksekusi mati terpidana narkoba berlangsung tepat pukul 00.25 WIB, Rabu, 28 April 2015. Namun dari sembilan terpidana, Kejaksaan hanya mengeksekusi delapan orang. Tanpa Mary Jane, warga Filipina yang diduga korban perdagangan manusia.
Delapan terpidana mati yang dipastikan telah dieksekusi, antara lain, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran (warga Australia), Martin Anderson (warga Ghana), Raheem Agbaje Salami (warga Spanyol), Rodrigo Gularte (warga Brasil), Sylvester Obieke Nwolise (warga Nigeria), Okwudili Oyatanzel (warga Nigeria), Zainal Abidin (warga Indonesia).
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Pelaksanaan eksekusi mati terpidana narkoba berlangsung tepat pukul 00.25 WIB, Rabu, 28 April 2015. Namun dari sembilan terpidana, Kejaksaan hanya mengeksekusi delapan orang. Tanpa Mary Jane, warga Filipina yang diduga korban perdagangan manusia.