VIVAnews - Pihak kepolisian menduga kelalain sopir dan kondisi kendaraan yang tidak layak menjadi penyebab bus PO Yanti masuk jurang. Akibatnya, 12 penumpang tewas dan 24 lainnya mengalami luka berat dan ringan.
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Ajun Komisaris Besar Kawedar, dugaan awal menunjukkan ke arah tersebut. "Dari laporan awal yang kita terima, kecelakaan ini murni terjadi karena ketidak hati-hatian sopir dan kondisi kendaraan yang kurang layak," kata AKBP Kawedar pada VIVAnews, Minggu 31 Mei 2009.
Kondisi mesin yang kurang memadai membuat bus jurusan Padang-Batusangkar ini tidak mampu melewati tanjakan Silayiang, Lembah Anai, Padang Panjang sehingga kendaraan meluncur ke bawah. Rem yang tidak berfungsi maksimal mengakibatkan bus tersebut meluncur ke bawah dan menghantam pembatas jalan sehingga terbalik di sungai.
"Hasil olah TKP kemungkinan besar sopir panik dan tidak sempat berpikir panjang sehingga kendaraan meluncur ke jurang tak terkendali," kata Kawedar. Hingga malam ini, tim terkait sedang berupaya untuk menarik kendaraan ke luar dari sungai.
Kawedar mengatakan, pihaknya akan mengusut tuntas kasus kecelakaan tersebut dalam waktu dekat untuk menentukan langkah-langkah pengamanan agar kasus serupa tak terulang. AKibat kecelakan bus tersebut, 12 orang tewas, 24 korban luka-luka dirawat di Rumah Sakit Ibnu Sina, dan RSU Padang Panjang, RS Bukittinggi dan M Djamil Padang.
Sebanyak 10 korban masih dirawat di RS Ibnu Sina dalam keadaan trauma, dan luka ringan, dan patah tulang. Sedangkan 5 orang korban yang mengalami luka parah telah dirujuk ke rumah sakit di Padang dan Bukittinggi.
Bus PO Yanti BA 3824 E berangkat dari Padang sekitar pukul 13.00 WIB. Memasuki kawasan pendakian yang rawan kecelakaan di Silayiang, Lembah Anai, Padang Panjang, bus tiga perempat itu mengalami gangguan mesin.
Karena tak mampu mengendalikan laju kendaraan yang mundur, bus tersebut menghantam pagar pembatas jalan dan terjun masuk jurang sedalam 10 meter lebih. Kendaraan sampai didasar jurang dengan kondisi ban menghadap ke atas.
Laporan: Eri Naldi | Padang
VIVA.co.id
6 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Kakek 73 Tahun di Garut Ditemukan Tewas Mengenaskan, Kepala Hancur dan Usus Terurai
Kriminal
6 Mei 2024
Polisi memastikan bahwa kakek berusia 73 tahun bernama Alek tersebut adalah korban pembunuhan. Saat ini kasusnya tengah diselidiki.
Taruna STIP bernama Putu Satria Ananta tewas karena dianiaya seniornya. Pelaku sudah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
Polisi mengungkap motif penganiayaan terhadap Putu Satria Ananta Rustika (19), mahasiswa di Sekolah Ilmu Tinggi Pelayaran (STIP) Jakarta, hingga tewas dianiaya seniornya.
Bos Tembaga di Boyolali, Jawa Tengah, bernama Bayu Handono (36), tewas dibunuh. Kejadian ini baru terkuak setelah ada yang mencari korban ke kediamannya.
Round Up
Top News: 5 Negara dengan Militer Terkuat, Pangdam XIII/Merdeka Rotasi 3 Pati dan 5 Pamen
Nasional
6 Mei 2024
Sejumlah berita masuk dalam kategori terpopuler di kanal news VIVA, diantaranya berita mengenai daftar negara dengan militer terkuat di dunia dan berita rotasi Pati TNI.
Selengkapnya
Partner
Oalah, Pelaku Pembunuhan Sadis Ngaku Nekat Mutilasi Istrinya Gegara Dapat Bisikan Gaib
Siap
10 menit lalu
Pelaku kasus pembunuhan sadis di Ciamis Tarsum (50) mengaku memutilasi istrinya sendiri lantaran mendapat bisikan gaib, oleh sebab itu Ia berani melakukan hal keji itu
Windows 11 adalah langkah maju dalam evolusi sistem operasi dari Microsoft. Namun, seperti kebanyakan perubahan besar, ada fitur-fitur yang mungkin tidak begitu penting
Temukan update harga terbaru Xiaomi bulan Mei 2024! Pilihan dari seri Redmi hingga POCO dengan fitur yang menarik. Baca lebih lanjut di sini!
Pasangan selebritis Ria Ricis dan Teuku Ryan telah resmi bercerai. Hal itu terjadi setelah pengadilan Agama Jakarta Selatan menerima gugatan yang dilayangkan oleh Ria Ric
Selengkapnya
Isu Terkini