Curhat Relawan ke Jokowi: Dari Waria Sampai Kelakuan JK

Atribut Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Sumber :
  • Oky Lukmansyah/ANTARA

VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo menghadiri Jambore Komunitas Juang Relawan Jokowi, di bumi perkemahan Cibubur Jakarta Timur, Sabtu 16 Mei 2015. Presiden Jokowi menyempatkan dialog dan mendengar keluhan para pendukungnya.

Sempat menyampaikan pidato di atas panggung, Jokowi memilih turun dan berbaur.

Jokowi Salat Jumat di Bandara Soekarno-Hatta

"Biar tidak terlihat seperti kampanye, saya turun saja," katanya.

Di bawah panggung, berbaur dengan sekitar lebih dari tujuh ribu relawan, Jokowi membuka sesi dialog. Beberapa relawan diberi kesempatan untuk menyampaikan berbagai hal.

Kesempatan untuk menyampaikan keluhan, diberikan kepada Ketua Waria Indonesia, Mamie Yulie. Dia menyoroti perlakuan masyarakat terhadap kaum waria.

"Kami minta bapak tolong dengar suara hati kami yang selalu ditekan masyarakat," kata Mami Yulie, sambil menangis.

Dia mengaku, ada tujuh juta lebih waria di Indonesia yang mendukung Jokowi pada Pilpres 2014 lalu. Bahkan, mereka menggabungkan diri dalam salah satu bagian relawan Jokowi yakni Relawan Merah Putih.

"Nanti Mami Yuli saya undang ke Istana saja lah. Nanti bicara di sana ya. Nanti saya atur," kata Presiden Jokowi menyikapi keluhan itu.

Seorang tuna rungu juga menyampaikan keluhannya. Dia meminta, Presiden Jokowi lebih memperhatikan mereka.

Relawan perwakilan dari Nias Sumatera Utara, Yaredi Waruhu, juga menyampaikan keluhan soal pembangunan di daerahnya. Presiden Jokowi mengaku, akan mencatat itu untuk ditindak lanjuti.

Syarif Hidayat, dari komunitas relawan kemanusian Indonesia di Riau, mempersoalkan tapal batas. Syarif menyampaikan, di daerahnya masih terjadi illegal fishing oleh kapan-kapal besar. Sementara transportasi untuk warga belum ada, hanya rencana tapi tidak terealisasi.

"Secepatnya nanti ke Anabas, saya lihat," kata Jokowi.

Seorang warga Deli Serdang, Sumatera Utara bernama Suriani Manurung, dengan berlinang air mata, mengadukan perilaku TNI yang menyerobot tanah mereka.

Dia mengaku, dulu kawasan tempat dia tinggalnya selalu swasembada beras. Tapi kondisi berbalik usai aksi TNI tersebut.

Fadli Zon dan Fahri Hamzah Puji Jokowi

"Lahan pertanian kami yang sudah swasembada telah diobrak-abrik TNI. Bagaimana tercapainya program Pak Jokowi, kalau lahan itu diobrak-abrik TNI. Kami mohon, selaku panglima tertinggi harus menyelesaikan permasalah kami. Ini ada dokumennya," katanya.

Suriani mengatakan desa mereka sudah ditemboki oleh TNI. Sehingga, anak-anak yang hendak ke sekolah harus memanjat tembok itu. Dan tidak ada akses keluar lagi.

"Ini di mana? Deli Serdang," kata Jokowi.

Kelakuan JK

Kapolda Metro Jaya Pastikan Tagih Janji Demonstran

Keluhan juga datang dari Susi, warga Maumere NTT. Dia mempersoalkan BPJS untuk warga desa. Dia mengeluh, karena untuk mengambil BPJS ke kota itu menghabiskan biaya Rp100 ribu. Dia juga mempersoalkan gaji PNS yang belum cair.

"Saya catat. Ini kelihatannya kayak bu Susi menteri saya (Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti)," kata Jokowi disambut tawa.

Toto Suripto, Ketua DPRD Kabupaten Karawang yang juga kader PDI Perjuangan, justru mengeluhkan kelakuan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Dia protes sikap wapres itu terkait dengan pelabuhan yang direncanakan hendak dibangun di sisi pantai utara Karawang.

Dia mengaku, selama 10 tahun kajian dilakukan, dengan biaya kajian dari uang rakyat. Tapi kemudian rencana itu dibatalkan dengan cepat dan mendadak.

"Tapi dalam setengah jam Pak Wapres bilang batal," katanya.

Jokowi tidak menyikapi secara spesifik keluhan soal Wapres JK ini.

"Untuk yang lain nanti akan saya undang per wilayah, per daerah, per kelompok, untuk ke Istana. Saya atur nanti," kata Jokowi.

Setelah sesi dialog itu, Presiden Jokowi lalu beranjak untuk melihat tenda-tenda relawan yang hadir dari berbagai daerah.

Maket Stasiun Kereta Api di dalam area Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten

Presiden: Proyek Kereta Bandara Selesai Sesuai Target 2017

Terkendala lahan yang belum dibebaskan

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016