- VIVA.co.id/ Ochi April (Yogyakarta)
VIVA.co.id - Pemakaman Duta Besar RI untuk Pakistan, Burhan Muhammad di pemakaman Mondoliko, Mujamuju, Umbulharjo, Yogyakarta akhirnya dilakukan secara militer.
Pembacaan riyawat hidup Burhan Muhammad mengawali upacara pemakaman yang dilanjutkan dengan pembacaan Apel Persada oleh Inspektur Upacara, Gubernur AAU Marsekal Muda Abdul Muis.
Tepat pukul 10.15 WIB, tembakan salvo mengiringi penurunan jenazah ke liang lahat. Kedua putra Burhan Muhammad, Fitra Amrullah dan Yoga Sulistyo Burhan didampingi keluarga kemudian menaburkan bunga.
Burhan Muhammad meninggal dunia setelah sempat dirawat di rumah sakit di Singapura, pada Selasa dinihari pasca kecelakaan helikopter di Pakistan.
Makam Burhan berjarak 6 meter dari makam istrinya Hery Listyawati yang meninggal saat helikopter yang membawa Burhan dan istrinya serta sejumlah duta besar jatuh di pegunungan di Pakistan 8 Mei lalu. Hery Listyawati meninggal dalam peristiwa tersebut dan telah dimakamkan di tempat yang sama.
Burhan selama satu minggu mendapat perawatan di RS di Singapura. Namun pada Selasa 19 Mei 2015 pukul 00.00 WIB, alumni Universitas Gadjah Mada ini menghembuskan nafas terakhirnya.
"Beliau gugur dalam tugas negara dan ini memenuhi syarat untuk beliau dimakamkan secara militer sebagai penghargaan kepada almarhum," kata Danrem 072/Pamungkas, Kolonel Infantri Stefanus Tri Mulyono, Danrem 072/Pamungkas, di Yogyakarta, Rabu, 20 Mei 2015.
Pantauan VIVA.co.id, tampak hadir Wakil Menteri Luar Negeri AM. Fachir, sejumlah pejabat Badan Intelejen Negara (BIN) dan Kementerian Luar Negeri serta perwakilan dari Pakistan.
(mus)