Risma: Korupsi Sama Bahayanya dengan Narkoba

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Mohammad Zumrotul Abidin
VIVA.co.id -
TPPU Pakai Aset Kripto Ditegaskan Mudah Dilacak, Ini Penjelasan Indodax
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menganggap korupsi sama bahanya dengan narkoba. Maka dari itu, harus diberantas hingga akar-akarnya. Caranya, dengan memberdayakan peran perempuan sebagai garda depan pencegahan perilaku korupsi sejak dari keluarga.

KPK Buka-bukaan Nilai Fantastis Proyek Fiktif Korupsi PT Taspen

"Korupsi ini bahaya dan mengerikan. Sama bahayanya dengan narkoba," ujar Risma saat membuka acara seminar KPK bertajuk 'Saya Perempuan Antikorupsi' di Pemkot Surabaya, Selasa 26 Mei 2015.
Hard Gumay Ramal Daftar Artis yang Bakal Terseret Kasus Korupsi Harvey Moeis


Risma menilai, pemberantasan korupsi harus dilakukan tidak berat sebelah, hanya di penindakan. Namun, lebih penting juga harus dilakukan di sisi pencegahan. Sebab, dengan pencegahan sejak dini, baik sistem tata kelola negara maupun generasi selanjutnya tidak lagi terpatron pada budaya korupsi.


"Menurut saya lebih baik mencegah dan perempuan mungkin lebih efektif dalam berperan. Karena mudah mengkomunikasikan dan bisa mempengaruhi anak dan keluarga agar tidak korupsi," kata dia.


Risma mengaku, dalam kehidupanya sebagai pejabat sekaligus sebagai ibu di keluarga, dia selalu menerapkan pencegahan korupsi dengan terus menanmkan sifat jujur dan hidup sederhana. Bahkan, sebagai Wali Kota Surabaya dia tak jemu-jemu berpesan pada pejabat di bawahnya agar menghindari hidup berfoya-foya dan korupsi.


"Sebenarnya sudah rutin dalam setiap pertemuan saya bicara kepada mereka (pejabat pemkot). Saya bilang ke kepala dinas, satpol PP, sampai lurah, kita punya banyak harta untuk apa kalau dari hasil yang gak bener," katanya.


Wali Kota perempuan pertama di Surabaya ini menegaskan, jika ada pejabat di bawahnya yang melakukan korupsi atau melakukan pungutan liar, dia langsung memecat dan mengumumkannya di setiap pertemuan.


"Ini pilihan, kita harus siap menjadi PNS seperti ini. Maka dari itu, biasanya pejabat bermasalah kita tangani sendiri. Jika ada satu masalah kita tangani, maka ada efek jera bagi yang lain," tuturnya.


Dalam seminar perempuan antikorupsi yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi di Surabaya itu, Risma didaulat sebagai contoh perempuan pelopor antikorupsi. Risma lantas diminta membuat cap tangan tanda penolakan perempuan pada korupsi.


"Mari kita ajak keluarga dan lingkungan bersama-sama memberantas korupsi, " tulis Risma di selembar kain dengan dua cap tangan sebagai simbol perlawanan pada korupsi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya