Sumber :
VIVA.co.id
- Kementerian Pertanian menyatakan akan terus menyelidiki keberadaan dan kebenaran terkait maraknya isu beras plastik yang saat ini diduga sudah banyak beredar di sejumlah wilayah Indonesia.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan keberadaan beras sintetis ini sudah ditindaklanjuti dengan bekerja sama dengan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) yang telah melakukan penelitian uji sampel laboratorium.
Baca Juga :
Ini Pemicu Harga Bawang Naik
Karena menurutnya, jika bisnis beras plastik ini memang ada, itu dinilai bukan bagian dari bisnis yang menguntungkan.
"Kami berikan pandangan bahwa harga plastik jauh lebih tinggi dari beras, misal harga plastik Rp12 ribu per kilo gram, beras Rp7-8 ribu per kilo gram. Ini kalau dikomersialkan langsung saja jual ke plastiknya. Jadi, ini merugikan kalau dicampur ke beras," kata Andi
Meski begitu, Andi melanjutkan, apapun nantinya kebenaran adanya isu beras plastik itu, pihaknya akan menyerahkan ke pihak kepolisian, karena sudah berkaitan dengan hukum.
"Kalaupun benar, ya kalau benar ini harus ditindak tegas sesuai dengan hukum," ujarnya
Selain itu, Andi meminta kepada masyarakat, untuk tetap bisa menyikapi masalah ini dengan bijak, dan jangan sampai ada yang berusaha memperkeruh suasana.
"Saya minta masyarakat Indonesia tenang, ini tak terjadi pada tempat yang lain, dan jangan sampai menyebar luas," ujar Andi
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Kami berikan pandangan bahwa harga plastik jauh lebih tinggi dari beras, misal harga plastik Rp12 ribu per kilo gram, beras Rp7-8 ribu per kilo gram. Ini kalau dikomersialkan langsung saja jual ke plastiknya. Jadi, ini merugikan kalau dicampur ke beras," kata Andi