Mengintip Tempat Bercinta Raja Mataram dan Ratu Kidul

Urban Legend, Batu Bercinta
Sumber :
VIVA.co.id
Menyibak Kisah Ratu Kidul di Karang Hawu, Pelabuhan Ratu
- Di Pantai Parangkusumo Yogyakarta terdapat dua buah batu sela gilang. Batu ini dikenal dengan nama Batu Cinta Cepuri Parangkusumo.

Mengenal Lokasi Pertemuan Raja Surakarta dan Ratu Kidul

Lokasinya terletak di Dusun Mancingan, Kelurahan Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kisah Tragis Amangkurat: Membunuh Wanita, Anak dan Keluarga

 
Di dalam Cepuri Parangkusumo menjadi tempat yang terkenal dan disakralkan karena berkaitan dengan kisah hidup pendiri Dinasti Mataram, Panembahan Senopati yang memiliki nama kecil Danang Sutawijaya.
 
Dikisahkan dalam Babad Tanah Jawi bahwa suatu ketika Sutawijaya tengah menyiapkan diri untuk mendirikan kerajaan Mataram bertapa di tepi Laut Selatan.


Semedi yang dilakukan Danang Sutawijaya ini mengakibatkan binatang laut berhamburan dan bergeleparan di pantai. Air laut juga bergejolak , ombak menjadi besar menghantam pantai. Hal ini terjadi karena semedi yang dilakukan Sutawijaya menimbulkan hawa panas.

 

Pergolakan di laut ini mengakibatkan Ratu Kidul yang menguasai dunia gaib Laut Selatan keluar dari laut dan mencari penyebab pergolakan atau hawa panas di dalam laut. Di tepi pantai Ratu Kidul menemukan sesosok lelaki gagah tengah bersemadi.

 

Dia segera tahu bahwa penyebab hawa panas tersebut adalah karena semedi yang dilakukan oleh pria itu, Panembahan Senopati.


Ratu Kidul menanyakan apa yang dikehendaki Senopati. Senopati menjawab bahwa ia menginginkan agar Ratu Kidul membantunya dalam mendirikan dan membesarkan Kerajaan Mataram yang sedang dirintisnya.


Selanjutnya... Keturunan Raja Mataram Jadi Suami Ratu Kidul...




Keturunan Raja Mataram Jadi Suami Ratu Kidul

 

Ratu Kidul menyetujui permintaan Senopati dengan syarat Senopati dan keturunannya yang kelak menjadi Raja Mataram harus bersedia menjadi suami Ratu Kidul.


Senopati menyetujui syarat ini asalkan perkawinan antara dia sebagai Raja Mataram dan keturunannya dengan Ratu Kidul tidak membuahkan anak atau keturunan. Akhirnya keduanya pun sepakat.

 

Pertemuan keduanya di pantai ini dilakukan di atas batu karang yang kemudian dikenal sebagai Sela Gilang Parangkusumo. Oleh karena di dua batu itulah ikatan cinta terjadi, maka batu tersebut juga sering dijuluki sebagai Batu Cinta.

 

"Di batu itulah tempat pertemuan Danang Sutawijaya dan Ratu Kidul,"ujar juru kunci Cepuri, Indratno.


Cerita tersebut sampai sekarang masih dipercayai oleh masyarakat Yogyakarta.


Sehingga masyarakat masih melakukan ritual di kawasan Cepuri sebagai tempat pertemuan antara Ratu Kidul dengan Panembahan Senopati dan juga di Kawasan Pantai Parangkusumo yang dipercaya merupakan keratonnya Ratu Kidul.


Meski hanya sebuah cerita yang turun temurun, masyarakat tetap melakukan tirakat di Pantai Parangkusomo, biasanya hari Selasa kliwon dan Jumat kliwon.

 

Konon kabarnya pelukis Basoeki Abdullah melukis Ratu Kidul setelah berkunjung  di Cepuri Parangkusumo ini. Suatu hari, Ratu Pantai Selatan hadir, menjumpai Basoeki ketika bertapa di Cepuri yang mirip sepetak taman itu. Kisah ini ditulis Solichin Salam dalam buku berjudul R.Basoeki Abdullah Sang Maestro.


Basoeki hanya mendengar suara Nyai Roro Kidul. Dari hasil bertapa di Cepuri ini Basoeki berimajinasi menciptakan lukisan tentang legenda Nusantara, Nyai Roro Kidul.

 

Lukisan berjudul Njai Loro Kidul (Nyai Roro Kidul) itu kini disimpan di Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta. Lukisan itu dipindahkan dari Istana Negara Bogor ke Gedung Agung Yogyakarta pada tahun 2009.

 

Lukisan bertema Nyai Roro Kidul tanpa mahkota ini dibuat antara tahun 1954 atau 1955. Replika lukisan kini dipajang di Hotel Samudra Beach, Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat.


Selain melukis Nyai Roro Kidul tanpa mahkota, Basoeki juga melukisnya  dengan sudut pandang lain. Misalnya Nyai Roro Kidul dilukis sedang naik kereta kencana.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya