- Biro Pers Istana
VIVA.co.id - Senin kemarin, 15 Juni 2015, Presiden RI, Joko Widodo meminta seluruh menterinya untuk melaporkan hasil kerjanya selama enam bulan lalu. Mulai November hingga April 2015. Dan, batas penyerahan laporan itu tinggal besok pagi.
Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi mengaku tak tahu mengapa Jokowi ingin menterinya segera melaporkan hasil kerjanya selama enam bulan. Namun, ketika ditanya apakah ada kaitannya dengan perombakan kabinet, Yuddy pun tidak mengelak.
"Kalau ditanya apakah itu untul perombakan kabinet, wallhualam," kata Yuddy di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu 17 Juni 2015.
Namun, kata dia, yang pasti evaluasi selalu dilakukan oleh Jokowi. Tetapi sampai saat ini Yuddy mengaku belum mendengar apakah selama bulan Ramadhan ke depan akan ada perombakan kabinet.
Menurut Yuddy, dengan laporan tertulis yang hanya dua lembar itu, Jokowi ingin mendapat laporan yang komprehensif. Sebab Presiden tidak ingin gegabah dalam menilai menteri-menterinya.
Menurut Yuddy baru kali ini Jokowi meminta kepada seluruh menterinya membuat laporan hasil kinerja, meskipun sebelumnya ada pula menteri yang memberikan laporan secara periodik. "Tapi yang beliau benar-benar minta baru sekarang," kata dia.
Bahkan, untuk memastikan semua menterinya memberikan laporan itu, Jokowi memerintahkan Sekretaris Kabinet Andi Widjojanto, untuk menyurati seluruh menterinya sejak dua hari kemarin.
"Paling lambat besok laporan dimasukkan ke seskab dan sesneg. Laporannya hanya dua halaman," lanjutnya.
Menurut Yuddy seharusnya tidak perlu ada menteri yang was-was soal permintaan Jokowi ini. Sebab bagaimanapun menteri adalah pembantu presiden. Menteri, kata Yuddy selain sebagai pejabat negara tetapi juga harus mampu menerjemahkan apa yang menjadi visi dan misi presiden. Sehingga tak harus selalu menunggu perintah presiden.
"Pembantu di rumah kan tidak tunggu diperintah. Kalau lantai kotor dia bersih. Pembantu tau apa tugasnya," lanjutnya.
Saleh Husin: Reshuffle Jadi Titik Balik Perbaikan Ekonomi
Tugas besar tim ekonomi baru adalah mengurangi impor untuk produksi.
