Sumber :
- VIVA.co.id/ Dody Handoko
VIVA.co.id
- Burung perkutut telah dikenal sejak dahulu kala. Perkutut juga diyakini sebagai bilangan ke-lima dari kelengkapan seorang Pria sejati yang sempurna dalam tradisi Jawa yang berlatar kebudayaan keraton yaitu ; wisma (rumah), garwa (istri), curiga (keris), turangga (Kuda) dan kukila (Perkutut).
Menurut wilayahnya perkutut dibagi menjadi 6 wilayah. Pertama perkutut Pajajaran yang berada di wilayah Sunda, perkutut Mataram yang berada di wilayah Yogyakarta, perkutut Pajang jika perkutut itu berada di wilayah Surakarta. Kemudian disebut perkutut Demak jika berada di daerah Demak. Lalu perkutut Majapahit jika ada di wilayah Mojokerto dan terakhir perkutut Tuban atau Sedayu di wilayah Tuban.
Baca Juga :
Mantan CEO PrettyLittleThing Umar Kamani Pecahkan Rekor Penjualan Tanah Terbesar di Dubai
“Perkutut ini memang pada dasarnya disukai raja-raja Jawa mulai dari Pajajaran sampai Mataram Islam,” ujar Masud Thoyib, pemilik perkutut gaib ketika ditemui di rumahnya di kawasan Lubang Buaya, Jakarta.
Dalam alam gaib, perkutut itu masih hidup karena masih menjadi hiburan para arwah raja. Menurut Masud dalam tataran mistik perkutut gaib ini masih berada dimana-mana walau jaman sudah menjadi modern. Karena dalam dunia gaib, waktu dan ruang tidak ada batasnya lagi.
Ada ilmu yang dapat digunakan untuk menangkap perkutut gaib. Ilmu menangkap perkutut gaib ini diperoleh dari Blitar Selatan dari orang tua yang menekuni ilmu mistik.
Perkutut ini bisa ditarik dengan peralatan berupa sangkar dan ubarampe yang sudah disiapkan berupa bunga dan minyak. Ubarampe ini telah diberi doa-doa dalam suatu ritual dengan menarik kiblat papat limo pancer. Dalam waktu sekitar 30-45 menit biasanya perkutut tersebut akan bisa masuk ke sangkar.
Saat masuk ke dalam sangkar, dipegang dulu, lalu diberi kertas yang sudah diberi nama yang diikatkan di kakinya. Lantas, perkutut itu dilepaskan. Kemudian pergi ke suatu tempat atau ruangan yang tertutup dengan membawa kurungan.
“Perkutut gaib itu akan bisa datang ke ruangan itu walau dikunci. Ini untuk menunjukkan gaib tidak berwujud, dalam prosesnya yang tidak berwujud ini disebut immaterial, tidak bermateri. Jika perkutut itu berwujud kembali maka disebut material,”ungkapnya.
Untuk membuktikan perkutut asli dari alam gaib, maka bisa diperiksa kembali tulisan nama yang ada dikakinya masih terikat. Jika kertas nama itu tidak ada berarti yang masuk perkutut lain. Ternyata perkutut yang masuk sangkar itu ada kertas berisi nama yang terikat di kakinya. Berarti perkutut gaib.
Masud mengambil perkutut gaib sudah melakukannya sebanyak 13 kali. Perkutut ini jika telah menjadi nyata menjadi seperti perkutut pada umumnya yang bisa diberi makan dan minum. Cuma badannya lebih kecil dari perkutut biasa. Tetapi Uniknya, jika kurang dalam perawatan, perkutut ini bisa tiba-tiba hilang.
“Memang suaranya tidak merdu, tidak bisa dibanggakan. Tapi jika berbunyi pada malam hari bunyinya bisa menggetarkan hati. Suara perkutut ini sangat aneh, bahkan bisa membuat bulu kuduk merinding pada malam hari. Apalagi pada pukul 02.00 malam suaranya sangat menggetarkan,” katanya.
Halaman Selanjutnya
Dalam alam gaib, perkutut itu masih hidup karena masih menjadi hiburan para arwah raja. Menurut Masud dalam tataran mistik perkutut gaib ini masih berada dimana-mana walau jaman sudah menjadi modern. Karena dalam dunia gaib, waktu dan ruang tidak ada batasnya lagi.