Kemenkes: Ada Lima Jenis Obat MERS yang Sedang Diuji

Petugas kesehatan mengawal keluar 8 tersangka MERS dari pesawat.
Sumber :
  • Net Ease

VIVA.co.id - Virus Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS CoV) menjadi tantangan baru di dunia medis. Selain mematikan, hingga saat ini belum ada pengobatan yang dapat membunuh virus korona penyebab MERS.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan‎‎ Tjandra Yoga Aditama mengatakan, selama ini pengobatan MERS dilakukan dengan terapi suportif (pendukung), sesuai parahnya penyakit.

Namun, saat ini sudah ada lima obat yang sedang diuji coba di beberapa negara, yang diharapkan bisa membunuh virus yang berasal dari timur tengah tersebut.

"Obat-obatan ini belum benar-benar teruji secara ilmiah, tapi sudah mulai digunakan" kata Tjandra dalam siaran persnya, Minggu, 28 Juni 2015.

Kelima obat tersebut adalah:

1. Plasma Konvalesens, yaitu darah dari pasien yang berhasil sembuh dari MERS dan dianggap mengandung zat antibodi.

2. Ribavirin‎, yaitu suatu jenis antivirus.

3. Protease Inhibitor dengan nama Kaletra, yang biasa dipakai mengobati HIV AIDS.

Indonesia Jadi Anggota Penanganan Epidemi Asia Pasifik

4. Beta interferon, yang pernah dipakai mengobati Severe Acute Respiratory Syndrome atau SARS‎.

5. Interferon alfa 2 A.

Ini Penyebab Mers Merebak Luas di Korea Selatan

"Selain itu, jenis obat lain yang kadang-kadang digunakan meliputi Nitazoxanide, Cyclosporin A, Immunoglobulin Intravena‎ dan Dipeptidyl Peptidase 4 (DPP4, atau dikenal dgn CD 26)," ujar Tjandra.

Sekadar informasi, MERS adalah penyakit yang menyerang organ pernafasan. Virus ini pertama kali dilaporkan menyebar di Arab Saudi, pada September 2012. Gejalanya adalah demam, batuk dan sesak nafas.

Empat Hari Reda, Mers Kembali Mewabah di Korsel

(mus)

wabah virus mers di korea makin mengkhawatirkan

Sempat Sembuh, Pria Korsel Kembali Terjangkit MERS

Dia diagnosa mengalami demam tinggi usai pulang dari RS.

img_title
VIVA.co.id
13 Oktober 2015