Polisi Selidiki Keaslian Surat Edaran GIDI

Surat provokatif pelarangan perayaan Idul Fitri di Papua.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id - Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti menyatakan, polisi sedang menyelidiki keaslian dariyang dikeluarkan oleh organisasi Gereja Injili di Indonesia (GIDI) terkait pelarangan shalat Ied di Kabupaten Tolikara.

Pemerintah Diminta Tak Diskriminasi Umat Islam

Badrodin mengatakan, GIDI membenarkan adanya surat tertanggal 13 Juli itu. "Kapolres mendapat laporan ada surat tersebut. Kemudian (kami) koordinasi dengan Presiden GIDI," ujar Badrodin di Jakarta, Senin, 20 Juli 2015.

Dia mengatakan, ketika Kapolres Kabupaten Tolikara melakukan koordinasi dengan Presiden GIDI, pimpinan organisasi itu mengatakan surat edaran tersebut tak resmi. Sebab, belum memperoleh persetujuan dari dia.

Ini Dua Kasus Intoleransi Paling Parah di Indonesia

Kemudian, Kapolres berkordinasi dengan Bupati Tolikara yang saat itu berada di Jakarta. Akhirnya, Bupati merespons dengan berkoordinasi langsung dengan panitia di Tolikara dan meminta agar surat itu dicabut.

"Kemarin saya cek, memang penjelasan dari pendeta yang menandatangani bahwa surat itu sudah dicabut. Tapi, sampai kejadian itu, Kapolres belum menerima tertulisnya," kata Badrodin menjelaskan.

MUI: Polisi Tak Adil Tangani Kasus Tolikara dan Aceh Singkil

Dia melanjutkan, ketika diketahui informasi surat edaran tersebut akan dicabut, Kapolres langsung menghubungi beberapa tokoh Muslim untuk mempersilakan Salat Ied.

"Kapolres ketemu dengan tokoh Muslim di sana Ustad Ali Muchtar. Beliau mengatakan silahkan dilaksanakan Shalat Ied di halaman koramil Tolikara. Kemudian aparat akan menjamin keamanannya."

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya