Pangdam Jaya: Insiden Tolikara Ibarat Petasan

Kerusuhan Tolikara Papua
Sumber :
  • VIVA.co.id/Banjir Ambarita
VIVA.co.id
Papua Bangun Kompleks Olahraga Mewah untuk PON 2020
- Panglima Kodam Jaya, Mayjen Agus Sutomo, mengatakan, insiden di Tolikara, Papua, ibarat petasan yang dinyalakan dengan sumbu yang panjang dan pada akhirnya nanti akan meledak.

"Untuk itu kita semua bertanggungjawab untuk padamkan sumbu petasan tersebut agar tidak terjadi ledakan," ujar Agus usai melakukan Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) dengan Kapolda Metro Jaya, Pemda DKI dan tokoh agama, di Balai Pertemuan Polda Metro Jaya. Selasa 21 Juli 2015.

Selundupkan Kayu, 8 Warga Papua Nugini Dicokok TNI AL

Untuk itu, Agus mengatakan, dalam pertemuan ini, ‎selain melakukan silaturahmi dalam suasana sehabis Lebaran, juga dalam rangka menindaklanjuti dan meningkatkan kebersamaan dalam menyikapi permasalahan di negeri ini, khususnya di wilayah DKI Jakarta.

"Kesepakatan kita bersama, kejadian di Tolikara kita sikapi dengan cerdas, bijak, arif dan mengedepankan kekeluargaan. Kami bangun toleransi sesama umat beragama, apapun agama kita harus bersatu jaga keutuhan NKRI," kata Agus.

Pendidikan di Kawasan Indonesia Timur Masih Timpang

Untuk mencegah insiden Tolikara terjadi di Jakarta, Agus mengatakan,
sudah membangun silaturahim bersama Kepolisian dan Pemda serta tokoh-tokoh agama.

"Sudah melaksanakan dan memantau komunikasi langsung, pencegahan dalam bentuk preventif proaktif, dan saling mengingatkan agar jangan terpancing terkait insiden tersebut," kata Agus.

Menurutnya, hal yang terjadi di Tolikara tidak boleh terjadi lagi. "Kita utamakan kepentingan nasional, jangan terpancing hal seperti itu. Maunya mereka yang membuat skenario ingin kejadian di Tolikara terjadi di mana-mana, ingin sumbu petasan meledak," tutur Agus.

Para oknum yang terlibat dalam insiden Tolikara, kata Agus, juga menginginkan Indonesia jatuh di mata dunia.

"Mereka ingin Indonesia jatuh, ekonomi jatuh, timbul kerusuhan di mana-mana, dan nanti yang rugi kita semua, kita suatu saat bisa menjadi tamu di rumah sendiri. Oleh sebab itu kita harus bersatu dan bersama-sama," tutup Agus. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya