- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Pasca peristiwa pembakaran masjid di Tolikara, Papua, banyak beredar pesan singkat yang menuliskan isu provokatif.
Hal ini disampaikan Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Polisi Badrodin Haiti usai silaturahmi dengan Kepala BIN, Panglima TNI, tokoh agama dan tokoh pemuda lintas agama di Jalan Denpasar Nomoro 41/42, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 23 Juli 2015.
Oleh karena itu, Jenderal Badrodin meminta masyarakat mengolah berbagai informasi dan tidak langsung percaya dengan informasi yang beredar.
"Satu hal yang ingin saya sampaikan dalam situasi yang seperti ini, isu-isu provokatif, baik di media sosoial maupun SMS itu cukup banyak. Saya minta kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi berita-berita seperti itu," ujar Badrodin.
Badrodin menganggap, SMS dan berita gelap di media sosial yang tidak jelas sumber dan kebenarannya itu bisa menyesatkan masyarakat.
Selain itu, informasi menyesatkan, menurut Badrodin, hanya bertujuan untuk memprovokasi dan memperkeruh suasana. Memancing konflik agar konflik terus berkembang. Padahal kondisi di Tolikara sudah membaik dan Aman.
"Karena berita seperti ini menyesatkan, belum tentu berita itu benar. Ada yang delapan meninggal, macam-macam. Sehingga saya berharap masyarakat secara keseluruhan tidak terprovokasi dengan isu-isu yang menyesatkan yang sengaja memang untuk memancing supaya konflik ini untuk terus berkembang," kata Badrodin. (ase)