Khofifah: Metode Pemilihan Rais Am NU Perlu Dikaji Lagi
Sabtu, 1 Agustus 2015 - 19:15 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Khofifah Indar Parawansa, menilai sistem pemilihan ahlul halli wal 'aqdi (musyawarah sejumlah kiai senior) yang diterapkan pada Muktamar ke-33 NU perlu ditelaah lagi. Dia menilai metode untuk memilih rais am (pemimpin tertinggi) NU itu dipaksakan diterapkan sekarang.
"Saya tidak menolak, tapi sistem ini perlu proses pengkajian mendalam," ujar Khofifah kepada wartawan di sela-sela menghadiri Halalbihalal Keluarga Besar Yayasan Khadijah di Surabaya, Sabtu, 1 Agustus 2015.
Dia menjelaskan, semua proses yang sudah berjalan dalam kepengurusan NU di tingkat desa/kelurahan hingga provinsi memberikan pelajaran demokratisasi dari bawah ke atas. Jika sistem itu harus diubah, butuh proses panjang dan tak instan.
"Semua harus menyertakan seluruh institusi struktural NU," ujarnya.
Baca Juga :
Yaqut Cholil Terpilih Sebagai Ketum GP Ansor
Dia mengajak kepada semua pihak dan muktamirin (peserta Muktamar) untuk melakukan kajian mendalam apabila memang harus mengganti dengan ahwa, tentu dengan menyertakan seluruh struktur dari bawah. "Namun yang pasti, Muslimat NU akan membangun demokratisasi lebih sistemik," katanya.
Selain itu, Khofifah juga mengajak masyarakat, khususnya warga NU, untuk mendoakan kesuksesan Muktamar yang digelar pada 1-5 Agustus 2015 di Jombang, Jawa Timur. "Saya mengajak kepada semuanya untuk bersama-sama mendoakan Muktamar supaya lancar dan sukses," ujar dia. (ren)
Mensos: Mi Bikini Kontraproduktif dengan Revolusi Mental
Ia meminta kepolisian dan BPOM mengusut tuntas kasus tersebut.
VIVA.co.id
7 Agustus 2016
Baca Juga :