- iStock
VIVA.co.id - Jasad gadis korban pembunuhan sadis dengan cara dipenggal kepalanya oleh kekasihnya, baru bisa dikebumikan setelah sempat terlantar selama 10 hari karena terkendala biaya pemakaman.
Isak tangis mengiringi pemakaman Ririn di pemakaman umum Jalan Sentosa, Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu 12 Agustus 2015.
Marlina, ibunda Ririn mengatakan, ia dan keluarga bersyukur, jasad putri angkatnya itu akhirnya dapat dimakamkan secara layak setelah jasadnya ditemukan terpisah di dua lokasi berbeda di Kutai Kertanegara.
Marlina menuturkan, jasad gadis berusia 19 tahun itu sempat cukup lama disimpan di lemari pendingin jenazah Rumah Sakit Awahab Sjahranie. Keluarga tak bisa memakamkan jasad Ririn karena terkendala dana. Keluarga tak memiliki uang untuk membawa jasad Ririn kembali ke rumahnya.
"10 Hari di rumah sakit tidak bisa dimakamkan, selain karena tidak ada uang juga karena waktu pemakaman melampaui waktu Salat," kata Marlina.
Baca juga:
Marlina menceritakan, ia sangat terpukul dengan kematian Ririn, semasa hidupnya, gadis itu dikenal baik, ramah dan periang. Marlina hanya berharap penegak hukum mengganjar pelaku pembunuhan Ririn dengan hukuman yang setimpal.
Ririn dihabisi oleh kekasihnya bernama Indra. Ia dibunuh dengan cara dipenggal kepalanya dengan menggunakan sebilah mandau.
Indra melakukan pembunuhan itu bersama tiga temannya yang saat ini sudah ditangkap polisi. Untuk menghilangkan jejak pembunuhan itu, Indra dan temannya sengaja membuang jasad Ririn di dua lokasi terpisah.
Bagian kepala dibiarkan tergeletak di lokasi pembunuhan, sedangkan bagian tubuh Ririn ditenggelamkan di sungai.
Dari hasil penyelidikan polisi, terungkap bahwa Indra nekat membunuh gadis yang dicintainya itu karena mencurigai Ririn adalah mata-mata polisi yang akan membocorkan bisnis haram perdagangan narkotika yang dijalani pegawai honorer Pemkab Kutai Kertanegara itu. Baca:
M Asri Sattar - Kutai Kertanegara
Tersangka Pemenggalan Kepala Gadis Kalimantan Jadi 3 Orang
Indra curiga Ririn adalah mata-mata polisi.
