Basarnas: Trigana Bantah Penumpang Tak Sesuai Manifes

Pesawat Trigana Air
Sumber :
VIVA.co.id - Badan SAR Nasional (Basarnas) menyatakan bahwa maskapai Trigana Air membantah kabar yang menyebutkan penumpang pesawatnya yang kecelakaan di Papua, tidak sesuai manifes, atau informasi tentang identitas awak dan penumpang pesawat.
Tim SAR Temukan 20 Jasad Korban Kapal Karam di Batam

Dilansir dari laman resmi Basarnas, Basarnas.go.id, Trigana Air menyampaikan bahwa manifes sesuai dengan tiket dan kartu tanda penduduk yang ditunjukkan oleh peugas. “Tidak ada kesalahan dalam manifes penumpang.”
11 Nelayan Hilang di Perairan Pangandaran

Pernyataan itu mengutip hasil konferensi pers yang disampaikan Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI FH Bambang Sulistyo, bersama Wakil Kepala Polda Papua, Komandan Lanud Jayapura, dan otoritas maskapai Trigana Air di Jayapura, Papua, kemarin.
KNKT Selidiki Pesawat Wings Air Tabrakan di Kupang

Diberitakan sebelumnya, ada sejumlah penumpang yang ditengarai tak terdaftar dalam manifes penerbangan nahas itu. Jumlahnya belum dipastikan. Namun, seorang ibu di Kota Palu, Sherly Karundeng (59 tahun), mengaku bahwa seorang anaknya, Teguh Warsiman Sane (26 tahun), berada dalam penerbangan pesawat itu.

Nama Teguh Marsiman Sane tidak masuk dalam daftar manifes yang diterbitkan maskapai Trigana Air. Teguh yang merupakan Manajer Keuangan Kantor Pos Papua, terpaksa berangkat menggantikan pimpinannya, Dewa Putu Raka. Nama Dewa Putu Raka masuk dalam daftar manifes.

Teguh menggantikan Dewa Putu Raka untuk menuju Oksibil. Didapat informasi bahwa Teguh membawa uang Rp6,5 miliar sebagai dana kompensasi kenaikan bahan bakar minyak bagi masyarakat miskin di Pegunungan Bintang, Papua.

Pesawat Trigana Air semula dilaporkan hilang kontak pada Minggu siang, 16 Agustus 2015. Pesawat itu terbang dari Bandara Sentani, Jayapura, dengan tujuan Bandara Oksibil, Pegunungan Bintang. Pesawat itu mengangkut 54 orang yang terdiri dari seorang kapten pilot, seorang kopilot, seorang mekanik, seorang pramugari, 49 penumpang.



Ditemukan

Kepala SAR Jayapura, Ludianto, mengatakan bahwa pada pukul 08.50 WIT, Senin, 17 Agustus 2015, serpihan pesawat Trigana Air ditemukan pada koordinat 04 derajat 49 menit 289 Lintang Selatan, 140 derajat 29 menit 953 bujur timur. Pesawat diduga jatuh di ketinggian 8.500 kaki. 

"Penemuan titik koordinat tersebut dilakukan dari unsur udara yang dilakukan oleh pesawat Trigana jenis Pilatus. Lokasinya berada pada tujuh mil dari landasan Bandara Oksibil di Kabupaten Pegunungan Bintang," kata Ludianto.

Basarnas mengklaim lokasi jatuhnya pesawat Trigana Air pada radius 20 meter x 100 meter. Diduga pesawat menabrak bukit.

"Di lokasi penemuan serpihan pesawat terdapat pohon-pohon yang rusak dan terbakar. Basarnas telah berkoordinasi langsung dengan tiga pilot yang hari ini melakukan pencarian, salah satunya Kapten Erick sebagai salah satu pilot AMA (Asosiation Missiona Aviation) yang menyebutkan dari pencarian hari ini masih ada kepulan asap yang tidak terlalu besar, diduga dari terbakarnya pesawat tersebut," kata Bambang Sulistyo.

Dari gambar laporan lapangan, kondisi bukit diduga tidak terjal, tetapi tinggi hingga ketinggian 8.300-8.500 kaki, atau hampir 3.000 meter ke atas. "Sepertinya, hutan lokasi jatuhnya pesawat masih asli dan belum pernah dijamah oleh manusia," ujarnya. 

Tim SAR menghentikan sementara pencarian, karena cuaca menjelang malam hujan deras dan jarak pandang hanya satu meter. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya