Tafsir Pemuda pada 11 Tahun Munir Terbunuh

Aksi mahasiswa Malang memperingati 11 tahun kematian Munir
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dyah Pitaloka

VIVA.co.id - Puluhan pemuda dan mahasiswa berziarah ke makam aktivis Hak Asasi Manusia asal Batu, pada Selasa 8 September 2015. Mereka melantunkan sejumlah ayat suci Al Quran dengan suara lirih.

11 September nanti, tepat 11 tahun dalam perjalanannya menuju Belanda di atas pesawat Garuda Indonesia. Di pusara Munir, mereka berdoa agar dalang pembunuh Munir bisa ditemukan dan dijerat hukum setimpal.

"Kami berharap Presiden Joko Widodo menuntaskan dan mengungkap kasus ," kata Salma Safitri, Direktur Eksekutif Omah Munir.

Lima Provinsi Ini Paling Banyak Laporan Pelanggaran HAM

Baca Juga:

Aksi tersebut merupakan aksi pembuka dalam peringatan 11 tahun di Kota Batu. Para aktivis kemudian berjalan kaki sambil membentangkan poster yang menceritakan perkembangan kasus terbunuhnya Munir menuju alun-alun Batu.

Mereka juga mengenakan topeng bergambar avatar Munir. Sesampai di Alun-Alun, para pemuda menggelar aksi teatrikal dan membacakan perjalanan kasus Munir selama 11 tahun terakhir.

Aksi yang didukung oleh Omah Munir, Sekolah Perempuan Desa, Malang Corruption Watch dan mahasiswa ini menarik perhatian pengguna jalan.

Baca Juga:

Di pusat kota Batu itu mereka menyanyikan lagu Padamu Negeri, Gugur Pahlawan dan Indonesia Raya. Aksi diakhiri dengan mengheningkan cipta sebanyak 11 kali sebagai simbol Munir terbunuh 11 tahun lalu, namun kasusnya tak pernah terungkap.

Kontroversi Wiranto Jadi Menteri

"Kami anak muda peduli dan mendukung penuntasan kasus Munir," kata Akmal Cahyadi, salah seorang mahasiswa peserta aksi.

Selain aksi di Kota Batu, pemuda juga melakukan kampanye menolak lupa lewat jejaring sosial. Sejak Senin 7 September berbagai pesan simpatik ajakan merubah avatar di media sosial dengan avatar munir ramai tersebar.

Aksi bertema "Munir Muda Menolak Lupa" ini mengajak pemuda untuk mengenal dan mengingat sosok pejuang HAM, Munir.

"Fokus Omah Munir ada pada pendidikan, ini bagian dari kampanye kami mengajarkan tentang HAM," kata Salma Safitri.

Jaksa Agung M Prasetyo (kiri) dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

Kejagung Janji Usut Pelanggaran HAM di Masa Lalu

Pernyataan itu disampaikan Jaksa Agung.

img_title
VIVA.co.id
6 Agustus 2016