Kepala BNPB Heran, 18 Tahun Riau Selalu Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan dan lahan Indonesia pada 2015
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rony Muharrman

VIVA.co.id - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau, terus berulang selama 18 tahun belakangan. Kondisi ini, membuat Kepala Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang baru, Willem Rampangilei, heran.

Satelit Lapan Deteksi 232 Hotspot Jelang Puncak Kemarau

Usai rapat di posko Satgas Siaga Darurat Karlahut Riau di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Riau, Rabu 9 September 2015, Willem beserta rombongan langsung meninjau lokasi kebakaran di Kampar, tepatnya di Rimbo Panjang.

"Lokasi kejadian kebakaran sekitar itu juga. Penyebabnya, kebakaran itu juga. Kalau kita tanya kapan terjadi, jawabannya musim kering. Pelaku dan pemilik lahannya kita tahu. Tetapi, kenapa ini bisa tetap terjadi?" kata Willem.

Jelang Puncak Kemarau,Titik Api di Sumatera Meningkat

Menurutnya, persoalan inilah yang harus menjadi tanggung jawab bersama. "Kami datang kemari untuk membantu Pemprov Riau. Masyarakat sudah menderita terlalu lama. Asap bukan saja mengganggu, tetapi sudah mengancam kesehatan banyak orang," jelasnya.

Kerugian akibat kebakaran hutan dan lahan ini tidak sedikit. Menurut Willem, ada riset yang menyebutkan, kerugian akibat kebakaran hutan dan lahan pada tahun lalu mencapai Rp20 triliun. Harusnya ini tak terjadi, kalau semua pemangku kepentingan mempunyai komitmen yang sama.

1,7 Juta Orang Indonesia Terdampak Bencana dalam Enam Bulan

Karena itu, sebagai Ketua BNPB yang baru, Willem bertekad, kejadian seperti ini tidak terulang lagi pada tahun-tahun berikutnya. Salah satu caranya adalah dengan melakukan tindakan preventif yang efektif.

"Ke depan, jangka panjangnya, kita akan memperkuat upaya preventif. Sehingga, kebakaran tidak terjadi lagi," ujarnya. (asp)

Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia

Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?

Di sejumlah wilayah Sumatera kini mulai terjadi kebakaran hutan lagi.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016