Ini Pesan Terakhir Jemaah Haji Korban Insiden Crane di Mekah

Konstruksi crane yang mengelilingi kompleks Masjidil Haram.
Sumber :
  • REUTERS/Ali Al Qarni/Files

VIVA.co.id - Musibah terjatuhnya alat berat di Masjidil Haram di Mekkah 11 September 2015, menewaskan Siti Rukayah Abdus Somad  Dasimon, warga Desa Banjarsari Kecamatan Ngajum, Malang.

Menag: Santunan Korban Crane Masjidil Haram Segera Cair

Wanita yang diketahui sebagai guru agama Islam di salah satu SMP Negeri di Kepanjen itu juga dikenal sebagai guru ngaji yang aktif menyemarakkan musala di sebelah rumahnya setiap petang. Para santri Siti Rukayah mengingat pesan terakhir guru ngaji mereka sebelum berangkat haji pekan lalu.

“Bu haji Rukayah setiap sore selalu mengajar kami mengaji. Saya sudah mengaji sejak TK,” kata Sonia, siswa kelas 3 SD di kediaman Siti Rukayah, Senin malam, 14 September 2015.

Indonesia Tagih Janji Saudi untuk Korban Crane Jatuh

Dia dan teman-temannya mengingat sosok guru mereka itu sebagai seorang yang setiap sore selalu ada di musala untuk mengajar mengaji, makan bersama dan tak jarang memberi mereka uang saku.

Banyak hal disampaikan Siti pada sekitar 15 santrinya yang juga warga di sekitar Ngajum. Mulai dari berbagai pengetahuan tentang ibadah kepada Tuhan dan ibadah ketika berkumpul bersama kawan-kawan yang lain.

“Harus rajin salat, jadi anak soleh, rajin belajar dan baik dengan teman-teman,” ujar Raihan, santri yang duduk di bangku kelas 4 MI setempat mengenang.

Pesan serupa juga disampaikan Siti Rukayah kepada santrinya sebelum berangkat berhaji. Ella, santri lain mengingat pesan Siti, “Bu haji berpesan agar selalu mengaji dan menjadi anak yang baik dan soleh. Harus belajar juga biar pintar di sekolah. Itu sebelum bu haji berangkat ke Mekah,” kata Ella dibenarkan teman-temannya yang lain.

Seperti yang diajarkan oleh mendiang tentang doa ketika mendengar seseorang meninggal, para santri juga mendoakan guru ngajinya mendapat tempat yang layak di sisi Nya.

Pengadilan Saudi Segera Sidangkan Terdakwa Jatuhnya Crane

"Semoga diterima amal ibadahnya dan mendapat tempat yang layak,” ujar Ella.

Dia mengaku kegiatan mengaji setiap petang masih berlangsung dan digantikan oleh anak sulung Siti Rukayah, Junaida. 

Siti Rukayah dikenal sebagai guru agama di salah satu SMP negeri di Kepanjen. Wanita berusia 50 tahun itu juga tercatat sebagai Ketua Muslimat NU di Kecamatan Ngajum. Bagi warga setempat, Siti juga dikenal sebagai guru ngaji di musala dekat kediamannya setiap petang. Keberangkatan berhajinya kali ini adalah haji yang kedua, setelah sekitar tahun 1980 an mendiang berangkat berhaji bersama ibunya. Siti berangkat lewat jalur mandiri di kloter 39.

(mus)

Bangunan ka'bah.

Keluarga Korban Crane Menanti Janji Arab Saudi

Kloter satu jemaah haji mau berangkat, janji Raja Saudi belum lunas

img_title
VIVA.co.id
8 Agustus 2016