Dirjen Imigrasi Telusuri Pemerasan Turis Taiwan

Ilustrasi/Suasana penumpang di Bandara Ngurah Rai, Bali.
Sumber :
  • ANTARA/Nyoman Budhiana

VIVA.co.id - Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Ronny F Sompie, hadir ke Bali untuk menindaklanjuti laporan dugaan pemerasan turis Taiwan oleh petugas Imigrasi Ngurah Rai.

"Kedatangan saya ke Bali selain untuk menghadiri acara pisah kenal dengan Kapolda Bali yang baru, juga terkait dengan laporan pemerasan yang dilakukan dua orang petugas Imigrasi terhadap turis asal Taiwan yang baru saja mendarat," ujar Ronny, Selasa 15 September 2015.

Pantau Lalu Lintas Orang Asing, Menko Luhut Panggil Imigrasi

Menurut Ronny, dalam ketentuan yang sudah menjadi standar, petugas Imigrasi di bandara harus melakukan pemeriksaan dokumen turis yang baru saja tiba. Segala hal yang berkaitan dengan keperluan mereka selama berkunjung ke Indonesia juga tak luput menjadi perhatian. Hal sama juga dilakukan kepada turis asal Taiwan yang mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

"Petugas bertanya mereka akan menginap di mana, tapi tidak ada yang menjawab. Ada yang menjawab di sebuah hotel. Tapi, ketika di telepon hotel tersebut tidak ada nama itu. Petugas juga bertanya bersama siapa dan turis tersebut menjawab sendiri. Sehingga hal semacam ini tentu saja perlu di antisipasi," jelas Ronny.

Sejauh ini, Ronny belum bisa menyebut jika jajarannya telah melakukan kekeliruan. Ia menyerahkan kepada proses hukum yang sedang berlangsung.

"Semuanya masih berproses, pelanggarannya seperti apa. Kasus pemerasan itu barang buktinya bisa ditunjukkan oleh pelapor. Masih kita lihat dari penyelidikan," katanya.

Hanya saja, Ronny berpesan agar kasus serupa jangan sampai dijadikan trik oleh turis asing yang ingin mengelabui petugas. Sebab, ia menjamin petugasnya akan memantau setiap tindak tanduk turis asing di Indonesia.

Ditangkap Imigrasi, Warga Nigeria Mengaku Pemain Bola

"Jangan sampai ini merupakan trik dari mereka untuk menghindari penelusuran petugas Imigrasi. Karena kita selalu memantau setiap aktivitas yang dilakukan oleh warga negara asing," ujar Ronny.

Sebelumnya, dua orang petugas Imigrasi Ngurah Rai dilaporkan ke kepolisian oleh turis asal Taiwan bernama Zhang Tao (33) yang baru mendarat di Bandara Ngurah Rai Denpasar. Dalam laporannya, Zhang mengaku telah diperas oleh dua petugas Imigrasi tersebut.

Itu terjadi saat menjalankan proses pemeriksaan dokumen keimigrasian pada Sabtu dini hari, 12 September 2015. Pemilik paspor E50161020 harus menyetor uang 500 Dolar Taiwan bila ingin proses pemeriksaan cepat selesai. Karena terancam tidak dapat stempel dari Imigrasi, dia memberi 100 dolar Taiwan. Karena diminta menambahkan, Zhang Tao memberi lagi 100 dolar Taiwan.

Masalah yang dihadapi Zhang Tao rupanya belum selesai meski telah memberi 200 dolar Taiwan. Saat akan pergi meninggalkan bandara, Zhang Tao dan temannya kembali didatangi dua petugas Imigrasi dan digiring ke gedung parkir.

Kedua petugas ingin memeriksa tas Zhang Tao karena diduga membawa obat terlarang. Zhang Tao meminta temannya merekam dengan Iphone 6+. Tapi kedua petugas itu justru merampas Iphone milik rekan Zhang Tao. Kedua petugas itu kemudian pergi.

Tahanan Warga Asing Kebanyakan, Pihak Imigrasi Kewalahan
Kepala kantor Imigrasi kelas I Khsusus Jakarta Selatan

Buka Praktik Kecantikan Ilegal, Dua Warga Korea Dibekuk

"Iya, kami amankan dua Warga Negara Korea selatan."

img_title
VIVA.co.id
10 April 2016