Presiden Minta Kapolri Tindak Tegas Pembakar Hutan

Bencana kabut asap di Sumatera dan Kalimantan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah kembali ke Indonesia dari lawatannya ke Timur Tengah, pada malam hari ini pada pukul 23.00 WIB.

Satelit Lapan Deteksi 232 Hotspot Jelang Puncak Kemarau

Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung menuturkan, Presiden terus memantau perkembangan kejadian pembakaran hutan yang menimbulkan kabut asap di Indonesia selama lima hari kunjungan ke tiga negara di Timur Tengah.

"Walaupun berada di tiga negara, Presiden tetap mantau kejadian pembakaran hutan. Besok akan ada rapat terbatas berkaitan ini. Presiden minta TNI tambah pasukan tangani ini. Juga perintahkan Kapolri untuk tegakkan dan berikan sanksi seberat-beratnya baik perorangan maupun perusahaan. Perusahaan ini akan di-blacklist (masuk daftar hitam)," ujar Pramono mewakili Jokowi saat konferensi pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Selasa malam, 15 September 2015.

Jelang Puncak Kemarau,Titik Api di Sumatera Meningkat

Menurut dia, Jokowi tidak akan memberikan kelonggaran karena pembakaran hutan tidak hanya mengganggu bagi warga Indonesia, melainkan juga negara tetangga.

"Kali ini tidak ada kelonggaran, Kapolri agar tegakkan hukuman. Ini sudah dianggap sangat menganggu, bukan hanya masyarakat Indonesia tapi juga negara tetangga. Beliau memberikan perhatian khusus terkait hutan ini," ujarnya menegaskan.

1,7 Juta Orang Indonesia Terdampak Bencana dalam Enam Bulan

Sementara, Kepala Kepolisian Repubik Indonesia, Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, Polri telah menetapkan 10 perusahaan tersangka dari 132 kasus pembakaran hutan yang terjadi di Indonesia. 10 perusahaan di Indonesia tersebut berada di Provinsi Sumatera Selatan, kalimantan Barat, Riau, dan Kalimamtan Tengah.

(mus)

Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia

Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?

Di sejumlah wilayah Sumatera kini mulai terjadi kebakaran hutan lagi.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016