Militer PNG Terus Upayakan Pembebasan WNI

perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini di Distrik Sota, Merauke, Papua
Sumber :
  • Antara/ Zabur Karuru
VIVA.co.id
Wiranto Usulkan 3 Negara Ini Kerja Sama Operasi di Darat
- Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw, mengatakan militer Papua Nugini masih terus melakukan upaya pembebasan terhadap dua warga Indonesia (WNI) yang disandera kelompok bersenjata. Dua WNI itu kemudian digiring ke wilayah PNG beberapa hari lalu.

Keluarga ABK yang Disandera Sambangi Ditjen Perlindungan WNI

"Upaya pembebasan oleh tentara PNG masih terus dilakukan," ujar Paulus usai bertemu konsulat PNG di Jayapura, Rabu, 16 September 2015.
Papua Bangun Kompleks Olahraga Mewah untuk PON 2020


Militer PNG, kata Paulus, juga telah menyiapkan berbagai opsi pembebasan.  "Salah satunya mengerahkan kekuatan besar," katanya menambahkan.


Langkah pembebasan memang menjadi kewenangan militer PNG lantaran sandera berada di wilayah tersebut. "Memang peristiwa awalnya di wilayah di Indonesia, tapi para pelaku menggiring sandera masuk PNG," ucapnya.


Sementara pimpinan OPM Wilayah Kodap II Pilia Lany Jaya Enden Wanimbo saat dikonfirmasi mengenai adanya penyanderaan itu, mengaku baru mengetahuinya. "Saya baru dengar ini, sama sekali saya belum tahu," ucapnya melalui telepon selulernya, Rabu, 16 September.


Saat ditanya perihal penyandera yang kemungkinan dari kelompok OPM Mathias Wenda,  Enden Wanimbo pun kembali tak mengetahui perihal tersebut. Kelompok OPM Mathias Wenda disbeut-sebut terlibat dalam penyanderaan lantaran selama ini dikenal bermarkas di Victoria perbatasan RI-PNG.


"Yang jelas saya belum tahu, saya akan coba cek," ujar Pilia.


Diberitakan sebelumnya, dua warga Indonesia disandera dan digiring masuk PNG, pasca penembakan yang terjadi di Kampung Skopro Arso Timur Kabupaten Keerom pekan lalu. Saat ini berkembang, pelaku adalah kelompok Jefry Pagawak kelompk OPM yang selama ini bermukim di PNG.



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya